WARTA BIMA,- Tragedi kebakaran yang menghanguskan satu rumah kayu dan menewaskan seorang kepala keluarga Ridwan (Berger), yang terjadi di Dusun Parawanga Desa Raba Kecamatan Wawo pada 17 Agustus 2025 lalu hingga kini masih menyisahkan duka yang mendalam bagi keluarga korban, terutama istri dan dua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah SD dan SMP.
Meski diliputi kesedihan akibat kematian tragis seorang suami yang ikut terbakar bersama rumah dan seluruh harta bendanya. Namun seorang istri korban bernama Hamidah tampak cukup sabar dan tabah menerima cobaan tersebut. Hamidah kini mencoba bangkit kembali dengan kehidupan baru bersama dua anaknya, salah satunya dengan berupaya membangun kembali sebuah rumah kecil diatas tanahnya yang masih diselimuti oleh puing-puing reruntuhan kebakaran.
Saat ditemui awak Media ini, Hamidah mengaku bahwa biaya untuk membangun kembali rumahnya itu semuanya bersumber dari hasil sumbangan berbagai pihak. Diantaranya, bantuan dari Baznas Kabupaten Bima, Pemerintah Desa Raba, Kantor Camat Wawo, Korwil Dibudpora, UPT Puskesmas, Sekolah-sekolah mulai dari TK, SD, MI, SMP dan MTs yang tersebar diberbagai wilayah Kecamatan Wawo.
"Bantuan sealakadarnya ini juga diberikan oleh warga Desa Raba, Kombo dan Desa Sari yang mencari nafkah sebagai TKI di luar negeri seperti di Malaysia, Korea dan Taiwan," tuturnya.
Hamidah mengungkapkan, santunan yang diberikan oleh instansi pemerintah dan sekolah-sekolah tersebut jumlanya memang tidak terlalu banyak. Akan tetapi sumbangan ini dinilai sangat bermanfaat bagi dirinya dan seluruh keluarga, terutama untuk membangun kembali rumah meski baru sebatas pada fondasinya sesuai kemampuan keuangan.
"Untuk melanjutkan pembangunan sebuah rumah kecil ini, saya sangat mengharapkan bantuan dan uluran tangan dari Pemerintah Daerah, terutama Bapak Bupati Bima, Ady Mahyudi dan Wakil Bupati, dr. H. Irfan Zubaidy," jeritan hati Hamidah didampingi dua anaknya yang kini sudah kehilangan tempat tinggal. (WB-01)