Konferprov PWI NTB


Mataram,- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Propinsi NTB, menggelar Konferensi Provinsi (Konferprov) ke-7 tahun 2025 di Ballrom Hotel Lombok Garden Kota Mataram, Sabtu malam (2/8).

Dalam Konferprov tersebut, Ahmad Ikliludin akhirnya terpilih sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode 2025–2030. Kepastian Ahmad Ikliludin memimpin PWI NTB setelah mengalahkan salah satu rival beratnya H. Abdul Syukur.

Dalam proses pemilihan yang berlangsung demokratis melalui mekanisme voting tersebut, calon terpilih Ahmad Ikliludin berhasil meraih suara terbanyak yakni 64 suara. Sementara lawanya H. Abdus Syukur hanya mendapat 40 suara. Dua suara dinyatakan tidak sah dari total 106 suara yang diberikan oleh para Wartawan pemegang kartu biru PWI. Dengan hasil ini, Ahmad Ikliludin resmi menggantikan kepemimpinan sebelumnya dan akan menakhodai PWI NTB selama lima tahun ke depan.

Ahmad Ikliludin 


Usai terpilih sebagai Ketua PWI NTB yang baru, Ahmad Ikliludin mengajak seluruh anggota PWI NTB untuk kembali bersatu dan bekerja bersama demi kemajuan organisasi.

"Kita sudah terlalu lama berjalan sendiri-sendiri. Ini saatnya kita satukan langkah, kita rapatkan barisan. Saya tidak datang membawa slogan kosong. Akab tetapi semangat kerja bersama. Mari kita buktikan bahwa perubahan bisa kita mulai dari sekarang," ujarnya.

Ikliludin menekankan pentingnya kolaborasi lintas lini di internal organisasi guna mengembalikan marwah PWI sebagai wadah profesionalisme dan etika jurnalis. Menurutnya, Konferprov PWI NTB ke-7 ini menjadi momentum konsolidasi dan awal baru bagi organisasi wartawan tertua di Indonesia di level daerah, khususnya di tengah tantangan dan dinamika dunia pers yang terus berkembang.

Sementara itu, pesaing utamanya dalam arena Konferprov H. Abdus Syukur tetap mendapat kepercayaan dari para peserta forum, dengan terpilihnya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI NTB. Penunjukan ini menegaskan semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap senioritas serta pengalaman H. Syukur dalam dunia Pers di NTB. (WB-01)






Mataram,- Ketua PWI NTB H Nasrudin melantik dan mengukuhkan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bima masa bhakti 2025–2028, Jum,at (1/8).

Prosesi pelantikan yang berlangsung di Aula LPP RRI Kota Mataram tersebut dihadiri jajaran pengurus PWI NTB dan sejumlah perwakilan PWI kabupaten dan kota se-NTB.

Pada acara pelantikan yang berjalan khidmat dan penuh kekeluargaan tersebut, Ketua PWI NTB H Nasrudin dalam sambutanya menekankan pentingnya integritas, tanggung jawab dan selalu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dalam menjalankan tugas sebagai wartawan.

"Saya harap, seluruh pengurus PWI Kabupaten Bima yang dilantik ini bisa bekerja secara sungguh-sungguh, menjaga nama baik organisasi serta menjadi contoh dalam profesionalisme dan etika jurnalistik,” ujarnya.

H. Nasrudin menegaskan, PWI merupakan organisasi wartawan yang selalu menjunjung tinggi marwah profesi, serta menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi pemerintah dan masyarakat. "Untuk itu, mari kita jaga bersama marwah profesi, agar tidak ternoda oleh kepentingan sesaat,” pungkasnya.



Sementara itu, Ketua PWI Kabupaten Bima Firmansyah menyampaikan terima kasih yang tulus atas kepercayaan dan dukungan dari semua pihak, yang telah mengantarkan terbentuknya kepengurusan PWI Kabupaten Bima.

“Saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh senior, pengurus PWI NTB serta rekan-rekan wartawan. Insya Allah, dengan kepengurusan PWI Kabupaten Bima yang baru ini, kami akan membawa organisasi semakin profesional dan bermanfaat,” pungkas Firman. (WB-01)




Peserta Pawai Ta'aruf

WARTA BIMA,- Untuk menyambut sekaligus menyemarakan kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur,an (MTQ) Tingkat Kecamatan Wawo ke-40 Tahun 2025 yang digelar mulai nanti malam di lapangan umum Desa Raba.

Ribuan masyarakat dari seluruh desa yang tersebar diwilayah Kecamatan Wawo, Rabu siang hingga sore ini (30/7) menggelar kegiatan Pawai Ta'ruf. Pawai yang berlangsung meriah tersebut mengambil star di halaman SMAN 2 Wawo dan finis di arena MTQ lapangan umum Desa Raba.

Camat Wawo bersama unsur Muspika, saar menyambut peserta Pawai

Liputan langsung awak Media ini, para peserta yang terlibat dalam pesta seremonial menyambut kegiatan keagamaan (MTQ) tingkat Kecamatan Wawo tahun 2025 tersebut terdiri dari berbagai instansi pemerintah seperti, jajaran Korwil Dikbudpora, seluruh UPT, guru-guru dan siswa mulai dari SD, MI, SMP, MTs dan SMA di Kecamatan Wawo serta jajaran Pemerintah Desa bersama seluruh elemen masyarakat yang tersebar di desanya masing-masing.

Camat Wawo, Syarifudin Bahsyar, S. Sos didampingi Ketua Panitia MTQ, H. Burhanudin, S.Pd. M.Pd menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat Wawo, yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pawai ta'ruf menyambut MTQ Tingkat Kecamatan Wawo Tahun 2025.


Camat Wawo berharap, kegiatan MTQ yang dijadwalkan akan dihelat mulai Rabu malam nanti, dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. "Selain itu, untuk menyukseskan kegiatan MTQ ini, saya juga berharap seluruh masyarakat Wawo, terutama warga Desa Raba sebagai tuan rumah bisa menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya MTQ Kecamatan Wawo tahun 2025 ini," pungkasnya. (WB-01)








 




 


Bupati Bima saat membuka FSA


WARTA BIMA,- Bupati Bima, Ady Mahyudi membuka secara resmi Festival Sangiang Api (FSA) Tahun 2025 yang digelar di kawasan pantai Desa Sangiang Kecamatan Wera, Senin (28/7).

Pembukaan FSA yang ditandai dengan 'Kareku Kandei' tersebut turut dihadiri Ketua Umum Ikatan Keluarga Wera Nusantara Prof. DR. E. H. Muhtar, S.Pd., M.Si, CfrA, Wakapolres Bima Kota Kompol Herman, Asisten Pemerintah dan Kesra, Fatahullah, S.Pd, Kepala OPD Lingkup Pemkab Bima, Ketua TP.PKK Kabupaten Bima Ny. Murni Suciyanti, Kabag Lingkup Setda, Camat Wera, dr. H. Sanusi, Sp.OG. tokoh adat dan pelaku seni budaya lokal.

Bupati Bima Ady Mahyudi dalam sambutannya menekankan pentingnya pelestarian nilai budaya dan kearifan lokal melalui beragam kegiatan. Festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk mengenalkan potensi wisata alam dan budaya yang dimiliki Kabupaten Bima. Sangiang Api adalah simbol kekuatan alam.

"Melalui festival ini kita harus mengajak masyarakat untuk mencintai serta menjaga warisan leluhur kita,” ujarnya. 

Bupati Bima mengungkapkan, Pemerintah Daerah berkomitmen FSA akan tercatat sebagai agenda wisata nasional. Festival Sangiang Api pada tahun 2025 ini masuk dalam Kalender Event Provinsi NTB dan Insha Allah akan diupayakan masuk di Kalender event nasional pada tahun 2026 mendatang.

Menutup sambutannya, Bupati Ady Mahyudi berharap Festival Sangiang Api 2025 menjadi ajang promosi wisata unggulan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal di wilayah pesisir Bima.

Kareku Kandei

Seperti diketahui, kegiatan FSA akan berlangsung selama tujuh hari, mulai 28 Juli hingga 3 Agustus 2025. Selama sepekan, beragam pertunjukan seni tradisional Mbojo, lomba perahu, pameran UMKM lokal, kuliner khas Bima, hingga jelajah ke kawasan Gunung Sangiang yang dikenal sebagai gunung api aktif ditengah laut. (Red)





WARTA BIMA,- Mahasiswa Kelompok 1 Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Bhaktiku Negeri–KKN Berdampak Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), berkolaborasi dengan Sanggar La Nggoli dan Dinas Perpustakaan Kearsipan Daerah Kabupaten Bima sukses menyelenggarakan Festival Pentas Seni dan Budaya selama dua hari penuh semangat 25-26 Juli 2025 di Lapangan Desa Sangia Kecamatan Sape, Kabupaten Bima NTB.

Festival yang mengusung tema “Literasi, Seni dan Budaya yang Cerdas, Kreatif, dan Penuh Inovatif”* ini menjadi panggung yang tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menghidupkan kembali semangat pelestarian budaya lokal yang selama ini mulai tergerus oleh arus globalisasi dan perkembangan zaman. Kegiatan ini menjadi contoh sinergi nyata antara pemuda, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam mengangkat kembali seni dan kearifan lokal sebagai identitas yang patut dibanggakan.

Kegiatan festival dimulai dengan pawai budaya keliling desa yang menampilkan deretan busana adat, alat musik tradisional, dan ornamen khas Bima. Kegiatan ini melibatkan pelajar dari berbagai sekolah dan komunitas seni, memperlihatkan semangat gotong royong dan kecintaan terhadap kebudayaan daerah.

Usai pawai acara dilanjutkan dengan seremoni pembukaan yang berlangsung meriah dan khidmat. Sejumlah tokoh penting hadir, antara lain istri Bupati Bima, anggota DPRD Dapil Sape-Lambu, Camat Sape, Koordinator Wilayah (Koorwil) Pendidikan Kecamatan Sape, Ketua Sanggar La Nggoli, dan perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bima. Hadir pula perangkat Desa Sangia, Danramil Sape, Satpol PP, serta para tokoh masyarakat dan komunitas seni dari berbagai desa sekitar.



Kehadiran para pemangku kebijakan ini menjadi bentuk dukungan moral sekaligus penguatan terhadap gerakan pelestarian budaya yang dilakukan dari tingkat akar rumput. Malam pertama festival menjadi puncak pertunjukan yang menyedot perhatian masyarakat. Panggung utama yang berdiri megah di Lapangan Desa Sangia menyuguhkan berbagai pertunjukan seni yang memikat. Penampilan dari siswa-siswi sekolah dasar hingga SMA di Kecamatan Sape dan Lambu menghiasi panggung dengan tarian tradisional khas Bima, yang dibawakan dengan penuh semangat dan makna simbolis.

Tidak hanya itu, fashion show busana adat turut mencuri perhatian penonton. Ragam motif tenun, warna-warna khas budaya Mbojo, serta kreativitas dalam desain dipertontonkan dalam balutan busana yang memukau. Sementara itu, penampilan cerita rakyat seperti legenda asal-usul daerah dan kisah pahlawan lokal ditampilkan dalam bentuk teatrikal yang menyentuh hati dan menggugah semangat kebangsaan.

Seluruh pertunjukan menjadi bukti nyata bahwa generasi muda masih memiliki antusiasme tinggi dalam mencintai budaya daerahnya, asalkan diberi ruang dan kepercayaan untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Suasana malam festival begitu meriah, ratusan warga dari berbagai tingkat usia mulai anak-anak, remaja hingga orang tua memenuhi area lapangan untuk menikmati setiap penampilan dengan antusiasme tinggi. Sorak-sorai penonton kerap terdengar saat penampilan tertentu mengundang tawa, tepuk tangan atau rasa bangga.

Festival ini tidak hanya menampilkan pentas seni formal, pada malamnya juga dimeriahkan oleh penampilan grup komedi khas Mbojo, ‘Trio Salaja’, yang berhasil mencairkan suasana dengan banyolan-banyolan lokal yang dekat dengan keseharian masyarakat. Gelak tawa penonton pecah berkali-kali sepanjang penampilan mereka, menjadikan festival ini bukan hanya edukatif tapi juga penuh hiburan.

Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, panitia juga membagikan door prize menarik di sela-sela acara. Mulai dari alat rumah tangga, perlengkapan sekolah, hingga produk UMKM lokal dibagikan kepada penonton yang beruntung melalui undian. Hal ini menambah semarak suasana dan menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi masyarakat yang hadir bersama keluarga.

Koordinator PMM UMM, Ferry Anggriawan, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas antusiasme masyarakat serta dukungan dari berbagai pihak yang telah membuat acara ini berjalan sukses. "Seni adalah bahasa rakyat. Melalui festival ini, kami belajar bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi identitas hidup yang harus dijaga bersama. Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari proses pelestarian ini, dan berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan diperkuat,” ungkapnya.



Ferry juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat yang kontekstual, kolaboratif dan berdampak langsung terhadap masyarakat desa. 

Melihat tingginya partisipasi, semangat warga, serta nilai-nilai edukatif dan budaya yang terkandung dalam kegiatan ini, masyarakat dan pemangku kebijakan berharap agar Festival Pentas Seni dan Budaya Desa Sangia bisa menjadi agenda tahunan Kabupaten Bima, khususnya di wilayah timur seperti Kecamatan Sape dan Lambu. "Dengan penguatan dukungan lintas sektor, festival ini dapat menjadi wahana pelestarian budaya yang lebih besar, sekaligus mendorong potensi wisata budaya dan ekonomi kreatif lokal yang berkelanjutan," pungkas Ferry Anggriawan. (Red)











WARTA BIMA,- Upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat terus didorong oleh para generasi muda melalui berbagai program pengabdian. Salah satunya dilakukan oleh Mahasiswa Kelompok 1 Program Mahasiswa Mengabdi (PMM) Bhaktiku Negeri KKN Berdampak dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur.

Para mahasiswa ini menggelar kegiatan Workshop Pemberdayaan UMKM Lokal, untuk Kemandirian Desa yang dipusatkan di Kantor Desa Sangia Kecamatan Sape Kabupaten Bima pada Kamis 24 Juli 2025.

Kepala Desa Sangia, Syafruddin saat membuka secara resmi kegiatan Workshop tersebut, mengaku sangat mengapresiasi inisiatif para mahasiswa dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal.

Menurutnya, peran mahasiswa tidak hanya terbatas pada bidang akademik, tetapi juga harus menyentuh langsung kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Pihaknya sangat menyambut baik kehadiran adik-adik mahasiswa yang telah memilih Desa Sangia sebagai tempat pengabdian. 

"Kegiatan ini sejalan dengan visi desa untuk mengembangkan potensi lokal, agar masyarakat mampu berdiri secara mandiri dalam menghadapi tantangan ekonomi," pungkas Kades Syafruddin.



Sementara itu, Koordinator PMM, Ferry Anggriawan dalam sambutanya, menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa dan masyarakat dalam membangun UMKM yang berdaya saing.

Ferry menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Menurutnya, desa-desa seperti Sangia Sape memiliki potensi luar biasa, baik dari sisi sumber daya manusia maupun komoditas unggulan. Akan tetapi mengalami keterbatasan dalam manajemen usaha, strategi pemasaran dan inovasi produk.

"Makanya kami hadir di sini untuk mendorong optimalisasi potensi tersebut melalui pendekatan pemberdayaan dan edukasi berkelanjutan, dengan adanya kegiatan dapat menumbuhkan ide-ide baru untuk mendorong UMKM lokal di Desa Sangia," ujarnya.

Ferry menyebut, tujuan kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi seputar pengembangan usaha mikro dan produk lokal. Akan tetapi juga mendorong kesadaran masyarakat agar memahami pentingnya strategi pemasaran (marketing) dan memaksimalkan potensi lokal desa sebagai pilar kemandirian ekonomi.

Desa Sangia dikenal memiliki sejumlah produk UMKM unggulan, seperti Ote, Kue Bunga (olahan makanan khas lokal), dan Tembe Nggoli, yakni kain tenun tradisional yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat. Selain itu, desa ini juga merupakan sentra bawang merah, yang selama ini hanya dipasarkan dalam bentuk mentah. Sehingga melalui workshop ini, mahasiswa memperkenalkan inovasi pemanfaatan bawang merah menjadi bawang goreng kemasan sebagai bentuk diversifikasi produk yang memiliki nilai tambah secara ekonomi.



Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM lokal, Halimah, mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa selama ini usahanya masih berjalan secara tradisional tanpa strategi pemasaran yang jelas. "Kami jadi tahu pentingnya kemasan, pemasaran digital, dan bagaimana memanfaatkan potensi desa dengan lebih kreatif," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang berharap masyarakat Desa Sangia tidak hanya mampu mempertahankan produk tradisional yang ada, tetapi juga mengembangkan produk-produk baru yang mampu bersaing di pasar lokal, regional maupun nasional. Pemberdayaan UMKM dinilai sebagai kunci untuk menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi, sekaligus menjaga keberlanjutan budaya loka

Kegiatan ini menjadi salah satu bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pembangunan desa. Kedepan mahasiswa PMM berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat dalam proses pengembangan usaha kecil melalui pelatihan lanjutan, pendampingan usaha, dan inovasi produk berbasis potensi lokal. (Red)






 


WARTA BIMA,- Kehadiran Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima akan segera terwujud seiring dengan adanya proposal yang diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Bima dan Kota Bima.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Pendirian IAIN Bima, Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA dalam rapat yang dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Bima, Fatahulllah, S.Pd, Kamis (24/7).

Dalam pertemuan yang digelar di ruang rapat Forkopimda Kantor Bupati Bima usai peninjauan lapangan, Ketua Tim Verifikasi Djohan Soefi, SE mengatakan, kehadiran tim untuk melihat fakta di lapangan dan selanjutnya hasil survei ini akan dipaparkan dan dilaporkan kepada Menteri.

Tim juga menyampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bima bahwa dokumen-dokumen yang perlu dilengkapi, Penerbitan Perpres pendirian IAIN akan dilakukan setelah Menpan menyelesaikan proses lanjutan terhadap dokumen yang diperlukan.

“Terima kasih kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bima yang telah memenuhi syarat mayor dengan menyediakan 9,6 hektar lahan dari 5 hektar lahan persyaratan minimum untuk pembangunan IAIN Bima ini," ujarnya.

Komite Pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima yang dipimpin Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, MA didampingi Prof. Dr. H. Muhammad, M. Pd., M.S, Prof. Dr. Bahtiar, M. Pd., Si., Prof. Dr. Ismail, M. Pd., Prof. Dr. Syarifudin, M. Pd., Prof. Dr. Gazali, SH, MH dan Dr. H. Yudin Citraidin, M. tersebut hadir bersama tujuh orang Tim Verifikasi yang berasal dari Kementerian Agama RI, Kementerian Ristek dan Dikti serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Kamis (24/7) melakukan kunjungan untuk melakukan verifikasi faktual Lahan IAIN Bima di eks-Kampus Vokasi Desa Sondosia Kecamatan Bolo.

Komite dan tim verifikasi yang melakukan peninjauan lapangan tersebut didampingi Kepala Bidang Aset BPKAD, Kepala Bidang Pertanahan Dinas Perkim, Irbansus Inspektorat, Dinas Dikbudpora, Bappeda, Bagian Umum dan Bagian Hukum Setda melihat kondisi aset berupa tanah, bangunan dan mencocokkan dengan dokumen kepemilikan. (Red)








WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi bersama Wakil Bupati, dr. H. Irfan Zubaidy kembali melaksanakan berbagai kegiatan dalam program Selasa Menyapa di Desa Baralau dan Sakuru Desa Kecamatan Monta, Selasa (22/7).

Tarian 'Wura Bongi Monca' yang ditampilkan oleh para siswa SDN Baralau dan Sakuru serta Marawis yang didendangkan oleh kelompok warga Desa Baralau mengawali rangkaian acara Ngopi Bareng Pemuda Inspiratif yang digelar Senin malama (21/7) di lapangan Desa Baralau.

Wakil Bupati dr. H. Irfan Zubaidy yang  hadir bersama Ketua Umum GOW Kabupaten Bima Ny. Hj. Anita H. Irfan dalam sambutanya pada acara Ngopi Bareng mengungkapkan, program Selasa Menyapa bukan hanya menerima aspirasi, tetapi juga yang lebih penting adalah membawa aspirasi berupa beragam pelayanan publik kepada masyarakat di lokasi kegiatan.

Selama dua hari berbaur dengan masyarakat yang ada di Desa Baralau dan Sakuru tersebut, Bupati bersama Wabup Bima antara lain menggelar diskusi, menyerahankan bantuan, kegiatan penghijauan, salat berjamaah,  pelayanan kesehatan gratis dan kegiatan gotong royong dan para warga juga mendapat beragam kemudahan layanan publik gratis.

"Kehadiran program Selasa Menyapa tentu saja menguntungkan warga. Untuk itu, silakan memanfaatkan semaksimal mungkin pelayanan yang diberikan dalam program ini," pungkas Wakil Bupati Bima di hadapan Plt. Camat Monta Imam Firdaus, Muspika, para kepala desa dan jajaran tenaga pendidik dan kependidikan serta para tokoh masyarakat dan alim ulama di Kecamatan Monta.


Sementara itu, Bupati Bima Ady Mahyudi dihadapan warga kedua desa memberikan apresiasi atas dukungan sekaligus mengantarkan Ady-Irfan pemimpin Kabupaten Bima. Pada momen Bupati yang didampingi Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Ny. Murni Suciyanti mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun daerah.

Bupati Bima menambahkan, melalui pemaparan pemuda inspiratif dalam acara Ngopi Bareng, ada ide, gagasan dan inspirasi berkaitan dengan potensi-potensi wisata yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi keluarga. "Inilah antara lain harapan dibalik kehadiran program Selasa Menyapa," pungkasnya. (Red)






 

Bupati Bima Ady Mahyudi


WARTA BIMA,- Pemerintah Kabupaten Bima memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-78 dengan mengusung tema “Koperasi Maju, Indonesia Adil Makmur dan Bermartabat”.

Peringatan Harkopnas yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima tersebut dirangkaikan dengan Peluncuran 191 Koperasi Desa yang telah berbadan hukum di seluruh wilayah Kabupaten Bima. Momen ini tandai dengan Penekanan Sirine oleh Bupati Bima.

Bupati Bima Ady Mahyudi dalam sambutanya menyampaikan bahwa menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif, pengembangan sumber daya manusia bagi para pengelola koperasi dan pelaku UMKM menjadi salah satu skala prioritas yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Karena sektor ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Desa, Daerah dan Nasional.

Bupati Ady Mahyudi menyebut, dalam mendukung UKM, Pemerintah Kabupaten Bima sangat fokus, konsisten serta berkelanjutan untuk menumbuh kembangkan gerakan Koperasi dan pelaku UKM. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang memiliki dedikasi, kompetensi, disiplin, jujur, cerdas dan berdaya saing, serta siap dalam mengelola dan mengembangkan Koperasi dan UKM kearah yang lebih maju. 

Bupati Bima berharap kepada para pemangku kepentingan, gerakan Koperasi Desa Merah Putih dapat berkembang dan berkontribusi untuk pembangunan daerah.



Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Drs. Dahlan Muhammad dalam pengantarnya mengungkapkan, diwilayah Kabupaten Bima terdapat 531 koperasi yang mencakup 340 Koperasi Umum, 191 Koperasi Merah Putih dengan volume usaha/pemberian pinjaman koperasi ke anggota sebesar Rp 137.135.000 dengan jumlah anggota  koperasi sebanyak 48.217 orang.

Sebanyak 2.701 tenaga kerja diserap melalui Badan usaha koperasi di Kabupaten Bima, baik dengan modal sendiri maupun modal luar senilai total Rp. 199 milyar. 

Acara peluncuran Kopdes Merah Putih se-Kabupaten Bima pada Senin (21/7) tersebut, turut dihadiri oleh Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan Zubaidy bersama Ketua Umum GOW, Sekda, Ketua DWP Kabupaten Bima Unsur Forkopimda, Kepala OPD, Instansi Vertikal dan Pimpinan BUMN, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA) serta para Pengurus Koperasi dan Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Bima. (Red)






 

Bangunan Dapur MBG


WARTA BIMA,- Sebagai salah satu mitra mandiri Badan Gizi Nasional (BGN). Pihak Yayasan Peduli Umat Mbojo yang didukung oleh Koperasi 'Uma Lengge' Kecamatan Wawo, saat ini tengah membangun Dapur megah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Progres pembangunan Dapur MBG yang berlokasi di lingkungan RT. 17 Dusun Ronamasa Desa Kambilo Kecamatan Wawo tersebut, saat ini sudah mencapai sekitar 80 persen.

Ketua Yayasan Peduli Umat Mbojo, H. Kasnun H. Ahmad saat ditemui awak Media ini disela-sela memantau proses pekerjaan Dapur MBG mengatakan, untuk kelancaran dan kesuksesan pembangunan dapur tersebut, pihaknya mengaku sudah memenuhi sederet persyaratan yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), seperti membangun dapur dengan luas area minimal 15x20 meter.

Selain itu, untuk menjalankan program MBG di Kecamatan Wawo, pihaknya dalam beberapa hari terakhir ini tengah membangun sekaligus menyiapkan sejumlah fasilitas, peralatan dan prosedur operasional untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Karena setiap porsi makanan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat, terutama para siswa-siswi.

"Segala fasilitas dapur dan area kerja yang memadai termasuk alat masak sudah kita siapkan. Bahkan kebersihan dan sanitasi untuk menjaga keamanan pangan pun sudah dibuatkan semua saat ini," ujarnya.

H. Kasnun saat menunjukan filter air

H. Kasnun menyebut, sejumlah fasilitas dan ruangan wajib pada dapur MBG yang sedang dibangun tersebut antara lain, ruang distribusi makanan dan ruang cuci bahan. Ruangan ini sangat krusial untuk memastikan makanan yang dihasilkan higenis.

Tidak hanya itu, sebagai kunci utama untuk kesuksesan program Makan Bergizi Gratis, pihaknya juga saat ini sudah menyiapkan sumber air bersih yang berlimpah melalui mesin Pompa Air (Sanyo) yang ada di sekitar area dapur.



Deretan Kompor yang disiapkan

Sebagai Ketua Yayasan yang dipercayakan untuk membangun salah satu dapur MBG di Kecamatan Wawo, H. Kasnun juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas dan sarana pendukung lainya seperti, peralatan masak berupa 6 unit Kompor sekaligus dengan station gas untuk memasak porsi besar, filter air bersih untuk kebutuhan masakan, cuci piring, meja dapur, meja peking dan lemari untuk penyimpanan Ompreng. Bahkan diluar dapur pun sekarang sudah dibuatkan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dengan kedalaman 2 meter.

"Insyaallah, dalam waktu dua minggu lagi pembangunan Dapur MBG, termasuk dengan pembuatan sejumlah fasilitas dan sarana prasarana pendukung lainnya, sudah bisa rampung seratus persen," imbuhnya.

Lubang pembuangam air limbah (IPAL)

Menariknya, dalam pelaksanaan pembangunan dapur MBG tersebut, H. Kasnun menjamin keselamatan seluruh tenaga kerjanya dengan Jamsostek. "Semua pekerja kontruksi di proyek ini saya lindungi dengan program JKK-JKM BPJS Ketenagakerjaan," pungkas mantan Direktur Utama PDAM Cibinong Bogor Jawa Barat ini. (WB-01)






WARTA BIMA,- Menindaklanjuti arahan Presiden RI dalam upaya menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga pangan, bencana alam, bencana sosial maupun untuk menghadapi keadaan darurat,  perlu dilakukan penyaluran cadangan beras pemerintah kepada penerima manfaat dengan mengacu pada data tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN) Kementerian Sosial RI.

Sesuai arahan Pemerintah Pusat tersebut, Kamis (17/7) sebanyak 941.480 kg (941,48) ton Beras  Bantuan Pangan untuk Bulan Juni dan juli secara resmi dilepas Wakil Bupati Bima Dr H Irfan Zubaidy untuk didistribusikan kepada 47. O74 orang penerima manfaat pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Bima.

Pada launching di Lobi Kantor Bupati tersebut,  Wabup didampingi Sekretaris Daerah  Adel Linggi Ardi SE, Kepala Dinas Sosial Tajudin SH,.M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Ir.H.M Natsir, Pimpinan Bulog  Bima dan para pejabat eselon III pada Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan pentingnya penyaluran bantuan tersebut  untuk membantu warga yang kurang mampu". 

Pendekatan ini sifatnya sementara dan meskipun belum menyelesaikan secara menyeluruh masalah,  tetapi penyaluran ini merupakan bagian dari upaya agar ke depan, masyarakat kurang mampu bisa mandiri secara ekonomi.

Bagaimanapun  ini merupakan bentuk perhatian pemerintah untuk membantu saudara-saudara kita untuk mencukupi kebutuhan dasar pangan berupa beras. Pemerintah daerah akan berupaya seoptimal mungkin untuk mengurangi Angka kemiskinan melalui intervensi beragam program agar keluarga miskin dapat hidup layak". Terangnya.

Sebelumnya, Kadis Ketahanan Pangan Ir. H.M. Natsir  memaparkan bahwa instansi yang dipimpinnya akan memberikan kontribusi yang konstruktif bagi pembangunan daerah menyangkut distribusi agar ke depan masyarakat memiliki pilihan dalam mengatasi isu lapangan pekerjaan, pendapatan dan isu kesejahteraan

Launching penyaluran beras tersebut ditandai dengan pelepasan armada truk pengangkut beras. (Red)





Bupati Bima didampingi Wabup, saat gotong royong bersama warga


WARTA BIMA,- Pemerintah Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan Ady Mahyudi dan dr. H. Irfan Zubaidy (Ady-Irfan), kembali melaksanakan beragam kegiatan melalui program unggulan Selasa Menyapa diwilayah Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Dalam Selasa Menyapa edisi ke 6 ini, Bupati dan Wabup Bima menyasar Desa Parangina dan Desa Rai Oi dengan menargetkan 37 jenis kegiatan layanan publik dan 4 kegiatan fisik.

Seperti biasa, kegiatan yang dimulai pada Selasa malam (14/7) tersebut diawali acara Ngopi Bareng di halaman SDN 8  Sape. Selanjutnya, pada keesokan hari tepatnya mulai Rabu pagi hingga sore hari (16/7), Bupati Bima Ady Mahyudi beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima Ny. Murni Suciyanti, Wakil Bupati dr.H. Irfan Zubaidy  bersama Ketua Umum GOW  Ny Anita H. Irfan beserta seluruh pejabat teras memulai kegiatan Rabu (16/7) dengan Senam Sehat Bersama di depan SDN 7 Sape. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan jumlah titik pelayanan yang tersebar pada dua desa dimaksud.

Kunjungan Bupati dan Wakil Bupati ke berbagai titik lokasi diawali denga kegiatan: Penanaman Pohon, Gotong Royong Rabat Gang sepanjang 40 meter dari Balai Desa ke Jembatan Gantung, SPAL Gang 60 meter dari Balai Desa ke Jembatan Gantung.

Kegiatan lainnya Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ternak, Gotong Royong Rabat gang sepanjang 65 meter, Layanan Kesehatan (Ibu Hamil, balita, remaja, lansia), Layanan promotif dan preventif (penyuluhan, deteksi dini, imunisasi) Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Khitanan 150 orang anak, Donor dan Cek Darah, Penyuluhan dan Pemeriksaan gigi yang dipusatkan di Halaman Pustu Desa Parangina. 



Sementara pada saat yang sama juga berlangsung pelayanan administrasi kependudukan, Layanan Ijin berusaha, wirausaha, pelayanan dokumen ketenagakerjaan, Sosialisasi Pelatihan berbasis Kompetensi, Pelayanan Sosial (BPJS, PKH, dan lain-lain). Pelayanan Keagamaan,  Pembinaan dan Pelayanan Kesehatan Hewan,Pelayanan Perpustakaan, Keliling/Cafe Literasi, Gerakan Pangan Murah (GPM), Pelayanan Barcode BBM Gratis, Pelayanan PLN “Bima Bersinar”, Layanan Berbayar, Sertifikat Laik Fungsi, Pelayanan Berbayar Pajak Kendaraan Bermotor (SAMSAT Keliling)

Pada momen tersebut, Bupati dan Wakil Bupati Boma.juga melakukan pemasangan Prasasti Program Selasa Menyapa pada dua desa di Kecamatan Sape tersebut. (Red)








MARI themes

Diberdayakan oleh Blogger.