Bupati Bima saat menyerahkan bantuan


WARTA BIMA,- Pasca kebakaran yang melanda tujuh unit rumah yakni 3 rusak berat dan 4 rusak ringan yang dihuni oleh tujuh kepala keluarga di RT. 03 Dusun Dewa Rangga Desa Samili Kecamatan Woha yang terjadi pada Minggu  (27/4), Pukul 05.00 Wita.

Bupati Bima Ady Mahyudi dan Anggota DPRD Dapil Woha yang didampingi Kadis Damkar dan Penyelamatan Rifai, ST, Camat Woha Irfan S. Sos, Danramil Woha, Terkait BPBD dan Dinas Sosial, Kades  Samili Bambang AB, SE dan para pejabat terkait BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bima  Selasa (29/4) langsung bertolak mengunjungi lokasi terdampak bencana untuk melihat dari dekat kondisi yang dialami warga di desa Samili. Selain melakukan peninjauan rumah warga yang terkena musibah kebakaran, Bupati juga menyerahkan santunan.

"Atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Bima turut berduka atas musibah  kebakaran dialami warga. Seraya menyampaikan permohonan maaf karena saat musibah terjadi, ia sedang berada di  luar daerah," ujarnya.

Bupati Bima menyebut, meskipun terbatas Pemerintah melalui Dinas Sosial, BPBD Kabupaten Bima dan Baznas sudah memberikan bantuan tanggap darurat bagi keluarga yang terdampak kebakaran  dan semoga bisa meringankan beban keluarga kita yang ada di desa Samili. ungkap Bupati Bima saat tatap muka dengan para korban di Lapangan Desa Samili-Woha.

Menanggapi harapan Kepala Desa dan pada korban saat dialog di posko penanggulangan kebakaran untuk mendukung penanganan bencana,  Bupati Bima mengaku akan berusaha semaksimal mungkin membantu. Bahkan pihaknya saat ini telah menginstruksikan  Dinas Kesehatan, DP3AP2KAB  memberikan pelayanan kesehatan dan pemulihan trauma (trauma healing) agar kondisi fisik dan psikhis keluarga yang terdampak bisa kembali pulih dan hidup nyaman. 

Pemerintah daerah juga akan tetap mendukung rekonstruksi pasca bencana melalui langkah-langkah perencanaan dan mengupayakan dukungan pendanaan pembangunan kembali rumah warga yang terkena musibah.


Berdasarkan Laporan Kepala Desa Samili Kecamatan Woha, rumah terbakar dan rusak atas nama Ismail, ST Halimah, Jakariah H. Yasin, Abakar, ST Mariam, Mariam Poki, dan Asni. dua warga mengalami luka bakar yaitu Ismail dan Hadijah. (Red)













Kondisi Kantor Desa Kambilo Didegel


WARTA BIMA,- Sejumlah elemen masyarakat Desa Kambilo, terutama anggota Karang Taruna dan pemuda peduli desa melampiaskan kemarahan dengan menyegel kantor desa mereka, Senin, (28/4).

Aksi penyelegelan tersebut dipicu oleh sikap Pemerintah Desa Kambilo dan pihak BPD setempat, yang dinilai tidak serius menyelesaikan persoalan BUMDES. Bahkan penanganan kasus yang menghabiskan uang negara senilai, Rp. 650 juta tersebut, hingga kini masih mengendap di kolom meja Inspektorat Kabupaten Bima, padahal kasus ini sudah dilaporkan oleh masyarakat setempat sekitar tiga tahun yang lalu.

Salah seorang pemuda Desa Kambilo, Rama usai penyegelan kantor desa tersebut, menuding phak Pemerintah Desa dan pengurus demisioner Bumdes Hijrah Desa Kambilo, sengaja ingin menutupi kasus besar yang menguras alokasi dana desa (ADD) sebesar, Rp. 650 juta tersebut. 

Salah satu bukti yang mengarah pada upaya menutup-nutupi kasus ini, tercermin dari sikap Pemdes dan para pengurus Bumdes yang tidak pernah menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) penggunaan dana Bumdes Kambilo senilai, Rp. 650 juta tersebut sejak tahun 2017.

"Mestinya, pengelolaan dana Bumdes yang bernilai fantastis ini harus ada LPJ. Namun faktanya sampai saat ini, lembaga Bumdes tidak pernah melaporkan secara terbuka (LPJ) dihadapan masyarakat banyak," ujar Rama.

Pemuda yang akrab disapa Negri Langit ini mengungkapkan, selama dua tahun Demisioner, Ketua dan jajaran pengurus Bumdes Hijrah Desa Kambilo tidak pernah melakukan LPJ di akhir masa kepemimpinannya. 

Oleh karena itu, pihaknya bersama pemuda Desa Kambilo terpaksa melakukan penyegelan kantor desa sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Desa dan pihak BPD Kambilo yang tidak serius, bahkan tak pernah sekalipun bersurat kepada pihak Inspektorat terkait bagaimana hasil dari proses penyelesaian kasus Bumdes Kambilo yang sedang di tangani oleh Insepektorat Kabupaten Bima hingga saat ini.

"Masalah pengelolaan dana Bumdes Kambilo senilai, Rp. 650 juta ini sudah lama dilaporkan. Bahkan mengendap bertahun-tahun di ruangan Inspektorat, sehingga sudah saatnya untuk dituntaskan," cetusnya.

Rama

Rama menambahkan, aksi spontanitas penyegelan kantor desa itu tidak bermaksud menghambat pelayanan  Akan tetapi murni sebagai gerakan untuk membuka mata Pemerintah desa dan BPD Kambilo. Melalui aksi ini juga, dirinya bersama para pemuda Kambilo meminta dengan hormat kepada Bupati Bima dan Wakil Bupati, jajaran Inspektorat serta pihak yang berwajib, agar bisa menjawab keresahan dan kegelisahan yang menggerogoti kehidupan masyarakat Desa Kambilo selama bertahun-tahun, terkait raibnya dana bernilai ratusan juta dimaksud.

"Pokoknya, kami mendesak Kepala Desa Kambilo dan juga ketua BPD, agar bisa secepatnya menyelesaikan persoalan Bumdes. Jangan justru dibiarkan berlarut-larut seperti ini," pungkas Rama. (WB-01)









WARTA BIMA,- Menteri Ekonomi Kreatif RI yang diwakili Direktur Fashion Ekraf Republik Indonesia, Romi Astuti membuka secara resmi Festival Rimpu Mantika Tahun 2025 dengan tema "The Jewel of Bima" di Lapangan Serasuba Kota Bima, pada Jum'at (25/4).

Festival Rimpu Mantika Tahun 2025 merupakan salah satu dari 110 event yang masuk dalam Karisma Event Nusantara Tahun 2025.

Pembukaan festival ini ditandai dengan peniupan "Sarone" alat musik tradisional Bima yang terbuat dari jenis bambu kecil dan daun lontar sebagai tanda dimulainya penyelenggaraan Festival Rimpu Mantika tahun 2025.

Menteri Ekonomi Kreatif RI melalui Direktur Fashion Ekraf Kementerian Ekraf Republik Indonesia, Romi Astuti, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap terselenggaranya Festival Rimpu Mantika tahun 2025. Event ini telah menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara.

"Ini membuktikan bahwa Festival Rimpu Mantika bukan hanya milik daerah, tetapi juga menjadi kebanggaan nasional," ungkap Romi Astuti, Direktur Ekraf Kementerian Ekonomi Kreatif RI.

Romi Astuti menegaskan, Kementerian Ekonomi Kreatif mendukung seluruh langkah Pemerintah Kota Bima yang konsisten menyelenggarakan Festival Rimpu Mantika menjadi event tahunan. Event ini Tidak hanya menyelenggarakan dan mempromosikan pariwisata, namun juga merupakan upaya pelestarian budaya lokal dan pengembangan ekonomi kreatif di daerah.

Ekonomi kreatif adalah sektor masa depan yang tumbuh dari ide, inovasi, keberanian untuk mengekspresikan diri, Rimpu Mantika adalah contohnya. Dimana seluruh rangkaiannya melibatkan berbagai sub sektor, antara lain fashion, musik, kuliner dan fotografi yang dirangkai secara apik.

Festival ini telah menjadi etalase untuk memperlihatkan betapa besarnya potensi daerah dan diberi peluang untuk berkembang.

"Festival Rimpu bukan hanya sebagai perayaan budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Event ini memberi ruang untuk promosi dan transaksi langsung kepada pelaku UMKM, seniman, desainer maupun kreator lokal," imbuhnya.

Turut hadir pada pembukaan Festival Rimpu Mantika Tahun 2025 ini antara lain Menteri Ekonomi Kreatif RI melalui Direktur Fashion Ekraf Republik Indonesia, Romi Astuti, Pejabat Kementerian Pariwisata RI, Herlina Sowaki, Asisten Deputi Event Daerah Kementerian Pariwisata RI, Drs. Reza Pahlefi, M.Si, pejabat lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wali Kota Bima, Ketua Dekranasda Kota Bima, Ketua GOW Kota Bima, Forkopimda Kota Bima, pimpinan Perangkat daerah, Camat dan Lurah. (Red)








Bupati Bima


WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi melakukan Penandatanganan Nota Kesepakatan Rencana Awal RPJMD Kabupaten Bima Tahun 2025-2029 melalui Rapat Paripurna Ke-6 DPRD Kabupaten Bima Masa Sidang 1 Tahun Sidang 2025, Jumat (25/4).

Dalam Rapat Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Bima, Diah Citra Pravitasari (Partai Golkar) didampingi tiga unsur pimpinan yakni, Wakil Ketua I Muhammad Erwin, S.IP., M.IP (F. PPP), Wakil Ketua  II Murni Suciyanti (F. PAN) dan Ketua III Nazarudin, SH (F. Nasdem) tersebut, Bupati Bima Ady Mahyudi dalam penjelasannya dihadapan anggota DPRD terkait rancangan awal tersebut mengungkapkan, Rancangan Awal (Ranwal) ini untuk menjawab tantangan dan isu strategis Kabupaten Bima selama periode tahun 2025-2029 yang ditujukan untuk mewujudkan visi Bima bermartabat yang berkemajuan, Makmur, tangguh dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Bupati, telah dirumuskan lima poin yaitu mewujudkan  reformasi birokrasi yang berorientasi hasil,  membangun. sumber daya manusia Bima yang berkemajuan, tangguh dan berdaya saing dan memantapkan pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan ketahanan pangan, energi, air melalui penegakan tata ruang yang berkelanjutan. 

Misi lainnya yakni, mewujudkan kemandirian ekonomi daerah melalui peningkatan produktivitas, daya saing dan ekosistem industri komoditas unggulan serta membangun kapasitas pemahaman dan pengamalan keagamaan untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak, aman, harmonis dengan lingkungan alam dan budaya.

Menurut Ady Mahyudi, program yang tertuang dalam rancangan awal RPJMD tersebut merupakan prioritas yang akan diwujudkan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.



Bupati yang juga ketua DPD PAN Kabupaten Bima menambahkan, sesuai amanat Permendagri nomor 86 tahun 2017, rancangan awal RPJM tersebut sifatnya evaluatif sehingga rancangan yang telah disepakati akan disampaikan kepada pemerintah Provinsi NTB, untuk dilakukan evaluasi sesuai dengan tugas dan kewenangannya. (Red)











WARTA BIMA,- Ribuan masyarakat Kota Bima memadati jalanan dalam kemeriahan Festival Rimpu Mantika 2025 yang mengusung tema “The Jewel of Bima”. Festival tahunan ini kembali membuktikan kekuatan budaya lokal sebagai identitas dan kebanggaan masyarakat Bima.

 

Pawai Rimpu dilepas secara resmi oleh Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE bersama Wakil Wali Kota Bima Feri Sofyan, SH dan seluruh jajaran Forkopimda.

 

Ribuan peserta yang terdiri dari berbagai kalangan mulai dari pelajar, komunitas budaya, instansi pemerintahan, hingga masyarakat umum memakai rimpu kebanggaan mereka, kain khas Bima yang sarat makna dan simbol kehormatan perempuan Bima.

 

Rute Pawai Rimpu dimulai dari Paruga Nae hingga Lapangan Serasuba, menyuguhkan lautan warna-warni rimpu yang memikat mata, diiringi musik dan tarian tradisional menghidupkan suasana kota.


Tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, Festival Rimpu Mantika juga menjadi wadah kebersamaan dan bukti cinta masyarakat Bima terhadap warisan leluhur.

 

Dengan semangat “The Jewel of Bima,” festival tahun ini menegaskan bahwa Rimpu bukan sekadar kain, melainkan simbol kekuatan, identitas, dan keindahan perempuan Bima yang patut dijaga dan dibanggakan. (Red)









Empon-empon yang ditelantarkan

WARTA BIMA,- Sejumlah Program dari Lembaga Pengembangan Partisipasi Demokrasi Ekonomi Rakyat (LP2DER) Bima, yang dilaksanakan oleh 21 orang anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) 'Mada Na,e' Desa Kombo Kecamatan Wawo saat ini dinilai amburadul, bahkan terkesan gagal total.

Pasalnya, berbagai jenis program yang bersumber dari LP2DER bekerjasama dengan Islamic Relief Worldwide senilai, Rp. 260 juta tersebut, tidak dikerjakan sesuai juklak juknis yang telah ditentukan.

Sejumlah warga Desa Kombo kepada Media ini mengungkapkan, sederet program yang tidak dikerjakan sesaui aturan tersebut antara lain, penanaman bibit (pohon) seperti Advokat, Durian, Sawo dan lainya. Penanaman Empon-empon, pembuatan pupuk Kompos (organik), pengadaan Tangki Air dan Kawat bronjong.

Mestinya, sasaran program ini harus dilaksanakan di lokasi Hutan Kemasyarakatan (HKm) So. 'Mada Nae' Desa Kombo yang telah mendapat ijin resmi dari pihak Kementrian LHK. Namun faktanya di lapangan sampai sekarang, sejumlah program terutama Empon-empon jenis Kunyit dan Jahe sebanyak 4 Ton lebih yang dikelola oleh pelaksana (Vendor) Ketua KTH Mada Na,e bernama Firmansyah tersebut, hingga kini belum ditanam sama sekali di lokasi HKm Mada Na,e. 

Sejumlah warga Desa Kombo menyebut, Empon-empon yang menghabiskan anggaran sebesar, Rp. 23 juta lebih tersebut, kini masih disimpan oleh anggota kelompok di rumah masing-masing. Bahkan sebagian besar Kunyit dan Jahe tersebut sampai sekarang masih menumpuk dihalaman rumah salah seorang anggota kelompok, dengan kondisinya tampak busuk dan tak terurus.

"Kami menduga, pengadaan Empon-empon yang dilakukan oleh vendor Firmansyah ini juga tidak sesuai aturan. Karena dalam RAB, Kunyit dan Jahe harus disediakan sebanyak 4.975 Ton, tapi yang ada hanya 1,5 ton saja. Sementara total dana yang digelontorkan untuk Empon-empon ini sebanyak, Rp. 23 juta lebih," ujar sejumlah warga Kombo.


Selain itu, sejumlah program seperti penanaman bibit Durian dan lainya hanya ditanam sebagian kecil, bahkan tidak ditanam sama sekali oleh sejumlah anggota kelompok di lokasi HKm Mada Na,e. Tidak hanya itu, masih banyak Tangki Air berisi 110 liter yang tidak dibawa ke lokasi Mada Nae, tapi justru disimpan di halaman rumah oleh sejumlah anggota kelompok yang mendapat program dari LP2DER tersebut. Bahkan yang lebih parah lagi, paket pembuatan Pupuk kompos belum ada rupanya sampai sekarang, padahal program ini sudah mulai berjalan sekitar tiga bulan yang lalu.

"Pokoknya, kami melihat semua program yang diberikan oleh LP2DER kepada 21 orang anggota KTH Mada Na,e ini benar-benar amburadul, bahkan bisa dibilang gagal total. Anggaran yang dihabiskan untuk semua program ini mencapai, Rp. 260 juta. Tapi hasilnya tidak sesuai harapan masyarakat," pungkas sejumlah warga Desa Kombo. 

Sementara itu, salah seorang tim monitoring program LP2DER di Desa Kombo, Muhammad Arifin S.Pd yang dikonfirmasi, Sabtu (26/4), mengaku sangat kecewa bahkan sudah malas mengurus kegiatan tersebut. Karena sejumlah anggota KTH Mada  Na,e yang mendapat program penanaman bibit pohon, empon-empon dan lainya, tidak serius melaksanakan program dari LP2DER ini.

"Kegiatan apa yang bisa saya monitoring, kalau bibit, empon-empon, pupuk kompos dan lainya tidak ditanam dan dibawa ke lokasi sasaran HKm Mada Nae. Ini bohong semua dan bikin cape saja," ungkapnya. 

Tangki Air

Selain itu, Maman mengaku baru diberikan honor hanya, Rp. 460 ribu sampai sekarang, padahal dirinya sudah diangkat oleh pihak LP2DER sebagai tim monitoring sejak tiga bulan yang lalu."Lebih baik saya cari kerja lain saja, daripada mengharapkan gaji (upah) yang tidak jelas nilainya sampai sekarang," tandas M. Arifin. (WB-01)








Yasin, MM. Inov saat menyerahkan bantuan yang diwakili Kades Bugis

WARTA BIMA,- Sebagai wujud kepedulian pada masyarakat yang ditimpa musibah, Anggota DPRD Provinsi NTB, Yasin, S.PdI.,MM. Inov memberikan bantuan untuk para korban kebakaran yang berada di Dusun Guda Desa Bugis Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Jum,at sore (25/4).

Bantuan yang disalurkan oleh duta Partai Gerindra di lembaga Dewan Propinsi NTB tersebut antara lain berupa Beras, Selimut, Pakaian anak-anak dan barang jenis Sembako lainya.

Penyerahan bantuan kepada para warga yang terdampak musibah kebakaran tersebut didampingi langsung oleh Kepala Desa Bugis Kecamatan Sape, Muhammad Akbar, SE 

Wakil Rakyat Provinsi NTB, Yasin, S.PdI.,MM. Inov usai menyerahkan bantuan tersebut mengaku sangat prihatin dengan musibah kebakaran yang dialami para korban. Oleh karena itu, sebagai wujud kepedulian dan partisipasinya dalam upaya meringankan beban para korban, pihaknya atas nama pribadi dan Pemerintah telah memberikan bantuan sealakadarnya pada para korban kebakaran dimaksud.

"Bantuan ini adalah kepedulian saya sebagai anggota Dewan Provinsi NTB. Saya berharap bantuan ini dapat berguna bagi warga yang terdampak kebakaran," ujar Yasin.

Anggota DPRD NTB saat bersama korban kebakaran

Terkait kondisi rumah korban yang dilahap si jago merah tersebut, Anggota DPRD Provinsi NTB Dapil Bima-Dompu ini, mengajak Pemerintah Propinsi dan Pemkab Bima untuk saling bahu-membahu dan berkolaborasi yang baik, demi membangun kembali tempat tinggalnya (Rumah) para korban yang sudah terbakar.

"Yakinlah, Pemerintah tetap berupaya melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi rumah-rumah yang terbakar ini. Untuk itu, saya minta kepada para korban agar tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan ini," tutur Yasin.

Pada kesempatan tersebut, mantan anggota DPRD Kabupaten Bima tiga periode ini, melihat langsung kondisi sejumlah rumah warga (korban) yang hangus dilahap si jago merah.

Yasin saat melihat langsung rumah yang terbakar

Seperti diketahui, peristiwa kebakaran yang menghanguskan 6 unit Rumah Semi Permanen yang berlokasi di tepi laut sebelah selatan Pelabuhan Sape tersebut, terjadi pada Kamis dini hari, 24 April 2025 sekitar pukul 03.00 Wita. (WB-01)





WARTA BIMA,- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin SE, bersama Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, menghadiri acara peragaan busana (Fashion Show) yang digelar sebagai bagian dari rangkaian kegiatan menyambut Festival Rimpu Ma Ntika. Kegiatan ini di hadiri oleh sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Kota Bima, antara lain, Sekda, Inspektur, seluruh Staf Ahli, seluruh Asisten, Kepala-kepala OPD, seluruh Kabag, Camat dan Lurah se Kota Bima. Kegiatan tersebut berlangsung meriah di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Kamis malam (24/4).

Acara peragaan busana ini menampilkan ragam busana tradisional khas Bima, dengan fokus utama pada Rimpu, pakaian adat yang sarat nilai budaya dan identitas perempuan Bima. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, komunitas seni, dan para desainer lokal yang menampilkan kreasi mereka berbasis kain tenun tradisional Mbojo.

Dalam sambutannya, H. Arahman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam upaya pelestarian budaya lokal. "Saya selaku Walikota Bima, apresiatif sekali dengan kegiatan semacam ini, karena kegiatan ini, tidak saja menampilkan pertunjukan  seni dan budaya semata", ungkapnya,  namun ini juga merupakan sebuah upaya untuk melestarikan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur kita," sambung H. Arahman

Pergelaran Fashion Show ini dimulai pukul 16.00 Wita, dengan menampilkan beragam pertunjukan seni dan budaya yang bernuansa khas etnis Mbojo.

Sebagai opening show kegiatan ini, menampilkan pertunjukan yang cukup menarik yakni, kareku kandei, dan rawa mbojo, yang diikuti oleh pertunjukan seni-seni lainnya, seperti, marawis, mpa'a ra pije, tari santabe, tari muna ra rimpu, peragaan rimpu cili, dan rimpu colo, dan sebagai pertunjukan  puncak dari acara ini, yakni FASHION SHOW.

Peserta fashion show sendiri tampil begitu memukau, memanjakan ratusan mata penonton yang  hadir, para peserta yang terdiri dari seluruh unsur pimpinan OPD Pemerintah Kota Bima itu, mereka tampil dengan busana tenunan Mbojo yang cukup elegan dan menarik, tak terkecuali Walikota Bima, dan Wakil Walikota Bima, dengan balutan busana tenunan khas Bima yang sangat elegan, dan rapi, mereka tampil penuh pesona, menambah semarak dan membuat panggung Fashion Show tadi malam menjadi lebih spektakuler.

Tak kalah menarik, peserta lainya dari mitra Pemerintah, yakni BUMN dan BUMD, mereka tampil dengan penuh   percaya diri, dengan busana tenunan Mbojo yang beragam bentuk dan corak yang mereka kenakan,  begitupun dengan rekan-rekan designer ternama Kota Bima, mereka turut hadir meramaikan panggung Fashion Show tadi malam, dengan menampilkan busana-busana tenunan Bima yang cukup menarik dan fantastis.

Kegiatan fashion show tadi malam, merupakan rangkaian kegiatan Festival Rimpu Ma Ntika, yang akan di gelar 26 April 2025 besok, dengan berbagai agenda, baik yang telah, dan yang akan dilaksanakan. 

Sementara itu Wakil Walikota Bima yang turut hadir bersama Walikota Bima malam itu, menegaskan bahwa kegiatan Fashion Show semalam, bertujuan untuk memberikan dukungan  terhadap sektor kebudayaan dan industri kreatif, Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada di Kota Bima.

“Pemerintah daerah senantiasa mendorong kegiatan-kegiatan positif yang mampu memperkuat identitas budaya serta membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM), yang ada di Kota Bima,”  ujar Feri Sofiyan.

Sebagai penutup kegiatan fashion show tadi malam, panitia menghibur pengunjung yang hadir, dengan menampilkan beragam tari-tarian budaya Bima, dan  pergelaran musik. (Red)








WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi didampingi Wakil Bupati, dr. H. Irfan Zubaidy membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Usulan Program dan Laporan Keuangan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Bima Tahun Anggaran 2025, Kamis (24/4).

Pembukaan Bimtek yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Dalam Negeri RI tersebut berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima Godo Kecamatan Woha.

Bupati Bima Ady Mahyudi dalam sambutanya mengatakan, rencana program dan kegiatan serta janji politik harus bisa direalisasikan. Bahkan untuk lebih terarahnya kegiatan tersebut, Pemkab Bima dibawah kepemimpinan Ady-Irfan, telah melakukan pertemuan dengan pejabat terkait di Kementerian Dalam Negeri dalam memfasilitasi Bimbingan teknis untuk membekali seluruh OPD terkait informasi yang diperlukan.  

"Kegiatan ini sangat penting, karena itu, Pemerintah Daerah mengundang tim dari Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan Bimbingan Teknis, supaya dana APBN dapat secara optimal mendukung pendanaan di daerah," ujarnya. 

Bupati Bima sangat berharap, Bimbingan Teknis ini bisa berdampak pada peningkatan usulan program yang bersumber dari pendanaan APBN maupun akses pendanaan Korporasi dan BUMN. Sehingga dapat membantu meningkatkan realisasi usulan program yang diajukan oleh OPD dan meningkatkan jumlah anggaran, terutama dalam postur anggaran Pemerintah Kabupaten Bima.

Sementara itu, Plt. Kepala BPKAD Kabupaten Bima Aries Munandar, ST.,MT dalam pengantarnya memaparkan bahwa Bimtek yang menghadirkan narasumber Didi Untung Wirayadi dari Kementerian Dalam Negeri tersebut, merupakan upaya peningkatan kapasitas ASN dalam tata cara penyusunan usulan program dan pendanaan yang bersumber dari APBN.

Sebanyak 180 peserta baik kepala perangkat daerah, pejabat teknis dana transfer dan fungsional terkait serta Kasubag Program dan Pelaporan mengikuti Bimtek ini.  "Melalui upaya ini, kita membuka dan mencari akses pendanaan di luar APBD baik melalui korporasi maupun Badan Usaha Milik Negara," pungkasnya. (Red)







 


WARTA BIMA,- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, bersama Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, menghadiri rapat koordinasi terkait penanganan banjir perkotaan yang dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I. Kamis (24/4).

Dalam kesempatan tersebut Wali Kota dan Wakil Wali Kota didampingi oleh Sekda, Kepala Bappeda, Kadis PUPR, Kadis Perkim serta Kalak BPBD.

Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam mengatasi banjir yang sering melanda Kota Bima, khususnya pada musim hujan.

Wali Kota Bima pada kesempatan tersebut mengungkapkan pentingnya koordinasi yang intens antara pemerintah kota, BWS NT 1, dan berbagai pihak terkait untuk menemukan solusi yang efektif dalam penanggulangan banjir.

"Kami menyadari bahwa banjir menjadi tantangan besar bagi Kota Bima. Melalui koordinasi ini, kami berharap bisa menyusun langkah-langkah preventif dan mitigasi yang lebih baik, agar dampak banjir bisa ditekan seminimal mungkin," ungkapnya.

Wakil Wali Kota Bima juga menambahkan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang diusulkan dalam rapat ini demi kepentingan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan kota.

Sementara itu, pihak BWS NT 1 menjelaskan beberapa rencana dan program yang tengah dijalankan, termasuk normalisasi sungai dan pembangunan infrastruktur drainase yang diharapkan dapat mengurangi risiko banjir di masa depan.

Rapat koordinasi ini berakhir dengan kesepakatan untuk segera menyusun tim kerja yang akan memantau dan melaksanakan program penanganan banjir secara berkelanjutan di Kota Bima. (Red)









WARTA BIMA,- Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE menerima kunjungan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Bima dalam rangka penguatan koordinasi dan pemantapan data penerima bantuan sosial, Rabu (23/4).

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Wali Kota yang dihadiri oleh Koordinator PKH Kota, para Koordinator Kecamatan (Korcam), dan jajaran SDM PKH se-Kota Bima ini juga dalam rangka rencana merealisasikan visi-misi Walikota dan Wakil Walikota Bima, salah satunya Program PKH Daerah.

Wali Kota Bima, H. A. Rahman menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Kota Bima dengan seluruh pendamping PKH, baik dalam pelaksanaan program PKH pusat maupun rencana implementasi PKH daerah yang akan dimulai pada tahun 2025 ini.

“Program bantuan sosial ini adalah wujud hadirnya negara di tengah masyarakat. Maka harus benar-benar menyasar mereka yang berhak dan membutuhkan,” ujarnya.

Aji Man, sapaan akrabnya, memaparkan bahwa Pemerintah Kota Bima tengah mempersiapkan pelaksanaan PKH Daerah yang menyasar 1.000 penerima manfaat. Program ini akan difokuskan kepada kalangan lansia dan penyandang disabilitas yang belum terjangkau program pusat.

“PKH Daerah ini bukan untuk menggantikan program pusat, tapi untuk melengkapi dan menutup celah agar tidak ada warga yang tertinggal dari perlindungan sosial,” jelas Wali Kota.

Wali Kota juga mengingatkan kepada seluruh pendamping PKH untuk menjalankan tugas dengan integritas tinggi dan menjauhi praktik-praktik yang dapat mencederai keadilan sosial.

“Saya berharap teman-teman PKH bisa menjaga moral dan integritas dalam melakukan pendataan. Jangan ada kepentingan pribadi atau intervensi pihak tertentu. Ini menyangkut hak masyarakat yang rentan, dan data ini akan digunakan dalam jangka panjang,” tegasnya.

Wali Kota Bima turut mengapresiasi kerja keras para pendamping PKH yang selama ini telah berperan sebagai garda terdepan dalam menjembatani bantuan pemerintah kepada masyarakat.

Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk memperkuat validitas data dan menjaga transparansi dalam pelaksanaan seluruh program sosial di Kota Bima. (Red)










Bupati Ady Mahyudi saat menyerahkan bantuan


WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi mengunjungi para korban kebakaran di Desa Bugis Kecamatan Sape, Kamis siang (24/4).

Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Bima didampingi Anggota DPRD Kabupaten Bima Fraksi PAN Saiful, Kepala Dinas Sosial, Camat Sape, Kades Bugis dan para pejabat terkait pada BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bima.

Saat tiba di tenda tanggap darurat, Bupati Bima berbincang-bincang dengan para korban terdampak musibah kebakaran. Dihadapan warga terdampak musibah, Bupati Bima menyampaikan turut empati atas musibah yang dialami warga, ia berharap dengan kondisi tersebut, warga tetap bersabar sembari berjanji pihaknya atas nama Pemerintah Kabupaten Bima akan terus berupaya untuk mencari solusi terbaik bagi penanganan kebakaran dimaksud.

"Semoga ini menjadi pelajaran agar kita semua lebih berhati-hati dan bijak dalam menjaga keamanan, terutama masalah listrik dirumah masing-masing," ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut Bupati Ady Mahyudi menyerahkan bantuan tanggap darurat berupa 1 unit tenda pengungsian,  Makanan siap saji, Selimut, Famili kit, Tarpal, Kasur lipat,  Kids ware, Terpal, Matras, Sembako, Hygine kit dan kebutuhan sehari-hari lainnnya dari Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Bima.

Selain itu, Bupati yang juga Ketua DPD PAN Kabupaten Bima ini menginstruksikan jajaran BPBD dan Dinas Sosial, agar segera menindaklanjuti langkah-langkah penanganan pasca bencana, memenuhi kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan jangka panjang melalui  pembangunan kembali   tempat tinggal para korban terdampak. 



Seperti diketahui, peristiwa kebakaran yang menghanguskan 6 unit Rumah Semi Permanen dihuni tujuh kepala keluarga di RT. 09/RW.05 Dusun Guda Desa Bugis Kecamatan Sape terjadi pada Kamis dini hari 24 April 2025 pukul 03.00 Wita.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bima bahwa kerugian material dialami korban Kalisom Wiraswasta (30), Jodi (27), Firdaus (37), Efendy Guru (42), Yono (Pegawai ASDP) dan Masyani (56). Akibat kebakaran sejumlah rumah semi permanen dan perabotan tersebut, total kerugian diperkiraan mencapai Rp 500 juta. (WB-01)








MARI themes

Diberdayakan oleh Blogger.