![]() |
Salahudin bersama kader GMNI |
WARTA BIMA,- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kota Bima, Salahudin menyatakan siap mendukung penuh Kongres XXII GMNI yang dilaksanakan di Bandung Jawa Barat pada 28 Juni mendatang.
Menurutnya, Kongres tersebut merupakan momentum yang sangat penting bagi seluruh kader GMNI untuk mengevaluasi dan mengkonsolidasikan segala bentuk gagasan atau buah pikiran dalam merumuskan regenerasi organisasi kedepan.
"Untuk itu, kami dari pengurus GMNI Kota Bima mendukung penuh Kongres Nasional GMNI ke-XXII yang akan digelar di Bandung,” ujar Salahudin kepada Media ini, Sabtu (21/6/).
Ketua DPC GMNI yang akrab disapa Rakka Erlangga ini menyebut, dengan penuh kesadaran ideologis dan keberpihakan pada garis perjuangan nasionalis–marhaenis, dirinya siap hadir mengawal dan menyukseskan Kongres GMNI di Bandung Jawa Barat. “Kami sebagai kader-kader GMNI tetap solid mendukung kongres XXll GMNI di bawah kepemimpinan Immanuel Cahyadi dan Sujahri Somar. Karena ini adalah langkah DPP untuk menjalankan roda organisasi secara konstitusional,” imbuhnya.
Salahudin menegaskan, menjelang kongres XXII di Bandung tersebut, para pengurus maupun kader-kader GMNI Kota Bima menolak segala bentuk intervensi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan GMNI. Pihaknya berharap seluruh kader GMNI Kota Bima tidak terprovokasi oleh narasi tidak jelas yang kerap dimainkan di media sosial.
"Narasi yang dihembuskan ini sengaja dibuat untuk memboikot kongres, dan cara-cara yang dilakukan seperti ini sangatlah kontrapoduktif,” cetusnya.
Salahudin menilai, narasi yang dibangun melalui Medsos tersebut, seolah-olah ada kader GMNI yang menolak kongres, padalah semuanya ini merupakan sebuah bentuk penyesatan dan pembodohan publik. "Kita ini berorganisasi secara struktural dan bentuk perintah dan informasi-informasi penting tentang GMNI akan turun secara resmi melalui pimpinan masing-masing. Saya ingatkan kepada seluruh kader GMNI, agar tidak terjebak dengan narasi-narasi yang tak jelas arah dan tujuan seperti ini," pungkasnya. (WB-01)