Pembentukan Pengurus Kopdes Maria Utara


WARTA BIMA,- Dalam sebulan terakhir, tepatnya mulai 1 Mei 2025 lalu, sebanyak 9 Desa di Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, telah menyelesaikan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih di desanya masing-masing.

Pantauan langsung awak Media ini dibeberapa desa, agenda pembentukan Kopdes Merah Putih tersebut dibuka oleh Pemerintah Desa Riamau pada 1 Mei lalu dan ditutup oleh Pemerintah Desa Pesa pada hari libur nasional, Kamis, 29 Mei 2025.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Rabu (28/5), Desa Maria Utara dan Desa Ntori Kecamatan Wawo, juga telah melaksanakan Musdesus pembentukan pengurus Kopdes Merah Putih dalam waktu yang hampir bersamaan di Aula Kantor Desanya masing-masing.

Dari sembilan desa di Kecamatan Wawo yang telah melaksanakan Musdesus tersebut, telah tercipta sebanyak 72 pengurus dan para pengawas Koperasi Desa Merah Putih beda generasi, mulai dari orang-orang yang masih berumur 30 tahun hingga masyarakat umum yang sudah berusia 60 tahun keatas, terutama para pensiunan ASN dan Polri.

Struktur kepengurusan Kopdes Merah Putih pada setiap desa di Kecamatan Wawo tersebut terdiri dari 5 orang, dengan jumlah Pengawas masing-masing sebanyak 3 orang per desa, sehingga totalnya mencapai 72 orang.

Pembentukan Pengurus Kopdes Ntori

Adapun pengurus Koperasi Desa Marah Putih Pesa yang dibentuk dalam arena Musdesus Kamis siang tadi antara lain, Ketua M. Tayeb, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan, Noor Hasan, SE, Wakil Ketua Bidang Usaha, M. Nur SE, Sekretaris Abdillah S.Ikom dan Bendahara, Nurzahra, S.Kom. Sedangkan untuk jabatan Pengawas, Ketua Taufik Kades Pesa didampingi oleh purnawirawan Polisi, Syarifuddin Jamal dan mantan Kades Pesa Rudi Hartono.

Sementara itu ditempat terpisah, Koperasi Desa Merah Putih Maria Utara akan dipimpin oleh Alimudin H. Arsyad, M.Pd, Wakil Ketua Bidang Usaha ditempati oleh mantan Kepala PLN Wawo, Jarlis M. Said, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan Fery Irawan, Sekretaris Muhdar dan Bendahara Adisan. Untuk posisi Pengawas, Ketua A. Rafik, S. Sos Kepala Desa Maria Utara dibantu dua anggotanya, H. Abdul Karim dan Eko.

Selanjutnya, untuk komposisi kepengurusan Koperasi Desa Merah Putih Ntori akan dinakhodai oleh seorang Pengacara (PH), M. Kafani, SH, Wakil Ketua Bidang Usaha diisi oleh Haryani, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan Usman H. Ishaka, Sekretaris Mamansyah dan Bendahara Ayu Astuti. Sementara untuk jabatan Pengawas, Ketua, Algi Syarif, S. Sos Kepala Desa Ntori didampingi anggota Polsek Wawo, Aipda Jurahman, SH dan Ade Kurnia.

Camat Wawo, Syarifudin Bahsyar, S. Sos yang selalu hadir dalam setiap kegiatan Musdesus pada 9 Desa di Kecamatan Wawo tersebut, sangat berharap semua Koperasi Desa Merah Putih yang sudah terbentuk dapat berjalan dengan baik, sekaligus bisa memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat yang tersebar di desa masing-masing.

Pembentukan Pengurus Kopdes Pesa

Camat Syarif mengungkapkan, setiap koperasi, terutama Kopdes Merah Putih ini harus dikelola dengan baik, dan untuk memajukan sebuah usaha itu dibutuhkan keseriusan, terutama dalam hal kejujuran serta transparansi dari para pengurus Koperasi Desa yang telah diberikan mandat oleh masyarakat ataupun anggota koperasi di desanya masing-masing.

"Tujuan hadirnya Kopdes Merah Putih sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2025 ini salah satunya adalah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai Gerai Usaha koperasi yang dikelola oleh para pengurus Kopdes terpilih di desa masing-masing," pungasnya. (WB-01)









WARTA BIMA,- Bupati Bima melalui Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bima, Suryadin, M. Si menegaskan bahwa anggaran untuk pelaksanaan program Selasa Menyapa Ady-Irfan tidak dibebankan pada Pemerintah Desa.

Hal tersebut disampaikan Suryadin, menanggapi beredarnya informasi terkait anggaran Program Selasa Menyapa yang disinyalir menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) dan berdampak pada program kerja yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Desa.

Menurutnya, sebagai salah satu program strategis pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Bima Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima dr. H. Irfan, program Selasa Menyapa sudah dibahas secara sistematis melalui serangkaian Rapat Koordinasi (Rakor) dan Rapat teknis yang melibatkan seluruh perangkat daerah dan mitra kerja pemerintah daerah. Hal ini dilakukan agar program tersebut tepat sasaran dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat khususnya di tingkat desa.

Suryadin menyebutkan, kegiatan pelayanan publik dalam program Selasa Menyapa dibiayai sepenuhnya dari program rutin OPD. Sedangkan kegiatan gotong royong seperti, penghijauan penanaman pohon dibiayai sepenuhnya  dari program Dinas Lingkungan Hidup  (DLH). Demikian halnya kegiatan gotong-royong dan pemberdayaan masyarakat dibiayai sepenuhnya dari program reguler Dinas PUPR. 

"Artinya, dalam hal ini Pemerintah desa dan kecamatan hanya memfasilitasi tempat dan acaranya saja," ujarnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Bima Taufik ST., MT pada Kamis (29/5) memaparkan bahwa program Selasa Menyapa sumber pembiayaan Pemerintah Daerah dan ada juga dukungan dari sumbangan masyarakat.  

Salah satu contoh, pada kegiatan perdana di Kecamatan Lambu Selasa 20 Mei lalu, program pembersihan sedimen pada saluran induk irigasi sepenuhnya dibantu dari sumbangan masyarakat.

Namun demikian, kekurangan dan hambatan yang dijumpai sejak dilakukan peluncuran program tersebut di Desa Rato Kecamatan Lambu, tetap dilakukan evaluasi secara terus-menerus oleh Tim Kerja dan juga Tim Pengawas guna memastikan program tersebut tepat sasaran dan mencerminkan kebutuhan masyarakat setempat. (Red)








Wabup dr. H. Irfan


WARTA BIMA,- Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Tahun 2026 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bima Tahun 2025-2029, Rabu (28/5).

Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima tersebut diawali laporan Ketua Panitia Pelaksana Musrenbang yang juga Sekretaris Bappeda Kabupaten Bima, Dadang Erawan, ST.,ME serta Penyampaian Pokok-pokok Pikiran Dewan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Muhammad Erwin, S.IP.,M.IP.

Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy dalam sambutannya mengungkapkan,  untuk mewujudkan visi dan misi membangun Kabupaten Bima yang Bermartabat, maka seluruh perangkat daerah harus memprioritaskan program kegiatan yang mendukung prioritas daerah. 

"Perlu saya tegaskan bahwa kebijakan daerah pada tahun 2026 yaitu penguatan tata kelola pemerintahan, pembangunan sumber daya manusia dan percepatan penanggulangan kemiskinan serta penghapusan kemiskinan ekstrem. Kebijakan lainnya yakni, mewujudkan ketahanan pangan, pemerataan pembangunan infrastruktur dasar dan pemulihan kualitas lingkungan hidup," ujar Dokter Irfan. 

Kepala Bappeda Kabupaten Bima Taufik ST., MT saat memaparkan Program dan kegiatan Strategis Bima Bermartabat 2025-2029 mengungkapkan bahwa visi Kabupaten Bima 2025-2029 adalah mewujudkan "Bima Bermartabat Yang Berkemajuan, Makmur Tangguh dan Berkelanjutan".

"Visi ini dijabarkan kedalam 5 misi, 18 program unggulan dan 103 kegiatan strategis," pungkas mantan Kadis Perkim Kabupaten Bima ini.



Sementara itu,  Narasumber Diskusi Arrohman Mardiansyah, S.IP., MM dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  yang mengangkat topik diskusi, Penguatan Tata Kelola Pemerintah dan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah, memaparkan antara lain penerapan dan pengukuran tata kelola pemerintahan di Indonesia.

Dikatakannya, salah satu ukuran perbaikan tata kelola pemerintah yaitu melalui indeks reformasi birokrasi yang bermuara pada pelayanan publik yang prima. Oleh karenanya, tata kelola kolaboratif perlu diadopsi dalam tata kelola sektor publik guna menciptakan birokrasi yang lincah, adaptif, horizon: berpikir lintas batas, pengambilan keputusan yang berbasis bukti dan didukung data yang terintegrasi.

Kegiatan Musrenbang tersebut dihadiri Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo S.IK.,M.IK, Ketua Pengadilan Negeri Bima, Kejaksaan Negeri Bima, para kepala OPD, Kabag lingkup Sekretariat Daerah, Camat, instansi vertikal,  BUMN/BUMD, Pimpinan Perguruan Tinggi, Organisasi kemasyarakatan,  tokoh masyarakat dan tokoh agama serta mitra kerja pemerintah daerah. Selain peserta yang hadir secara offline,  para peserta lainnya juga mengikuti pembukaan Musrenbang melalui aplikasi zoom meeting. (Red)










WARTA BIMA,- Menteri Kesehatan, RI, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, RSUD Kota Bima merupakan satu dari 66 RSUD di kabupaten/kota terpencil dan terbelakang yang dinaikkan statusnya dari Tipe D menjadi Tipe C untuk memastikan layanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas di seluruh Indonesia. Revitalisasi ini mencakup peningkatan infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusia, sehingga RSUD dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Republik Indonesia didampingi Gubernur NTB, Wali Kota Bima dan Forkopimda saat menghadiri acara peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan RSUD Kota Bima, di eks Kantor Wali Kota Bima lama Kelurahan Rabadompu Barat, Rabu (28/5).

Menurutnya, Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win merupakan program strategis Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan mencakup beberapa kegiatan prioritas seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pengentasan Tuberkulosis (TBC), dan peningkatan kapasitas RSUD di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

Peningkatan kapasitas RSUD merupakan satu dari tiga program Quick Win yang harus dijalankan oleh Kemenkes. Dua program lainnya adalah Cek Kesehatan Gratis Sebagai Kado Ulang Tahun Dari Negara dan Pengentasan Tuberkulosis (TBC).

"Dengan ketersediaan tenaga dokter spesialis dan peralatan radiologi canggih memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi, seperti ke RSUP NTB yang memerlukan waktu tempuh 10 jam dari Bima. Semua akan dilayani di RSUD Kota Bima," ungkapnya. 

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, RS Tipe C diwajibkan memiliki dokter spesialis dasar, seperti spesialis penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Kehadiran tenaga spesialis ini memungkinkan penanganan kasus medis yang lebih kompleks langsung di lokasi, tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi.

Selain itu, RS Tipe C akan dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti ruang operasi (OK), ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih. Hal ini meningkatkan kemampuan diagnostik sekaligus memperkuat pelayanan kesehatan di daerah. Dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai, RS Tipe C juga berperan sebagai penghubung penting dalam sistem rujukan, sehingga dapat mengurangi beban rumah sakit besar dan mempercepat akses pelayanan bagi masyarakat.

Namun, Menkes juga menyampaikan tantangan utama dalam Quick Win ini adalah keterbatasan sumber daya manusia. Saat ini, masih terdapat kekurangan lebih dari 600 dokter spesialis, baik spesialis dasar maupun spesialis dengan kompetensi khusus terkait kanker, jantung, strok, dan uronefrologi (KJSU), yang sangat dibutuhkan untuk mendukung transformasi ini.

“Kami memahami tantangan ini, tetapi kami yakin dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pihak swasta, kekurangan tenaga medis dapat segera teratasi. Tujuannya adalah memastikan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan terbaik tanpa perlu merujuk ke luar daerah,” imbuhnya.

Menkes juga mendorong putra-putra daerah untuk meningkatkan keilmuannya dibidang kedokteran, sehingga kementerian Kesehatan akan menyiapkan Beasiswa Lanjut bagi talenta kedokteran didaerah. Dengan satu harapan, agar mereka dapat mengabdikan diri didaerah asal. "RSUD di Kota Bima ini dapat memangkas biaya dan waktu masyarakat yang selama ini memerlukan perawatan rujukan di faskes lengkap dan tenaga medis yang profesional, seperti ke RSUP NTB. Dengan dibangunnya RSUD ini, masyarakat Kota Bima tak harus berobat lanjut ke RS provinsi, cukup di Kota Bima," pungkas Budi Gunadi Sadikin. (Red)








Ketua Kopdes Merah Putih Kambilo


WARTA BIMA, Pemerintah Desa Kambilo bersama jajaran BPD, Selasa kemarin telah menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Kambilo Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Pada perhelatan Musdesus yang berlangsung di Aula Kantor Desa Kambilo tersebut, 5 orang pengurus koperasi dipilih secara musyawarah oleh masyarakat yang sudah tergabung dalam anggota Kopdes dimaksud.

Kelima pengurus inti Koperasi Desa Merah Putih Kambilo yang terpilih antara lain, Nurdin M. Yusuf didaulat sebagai Ketua, Wakil Ketua Bidang Anggota Arifuddin, S.Pd, Wakil Ketua Bidang Usaha, Nurdin, SH, Sekretaris Wahyuddin, SH dan Bendahara Firdaus, SH.

Sementara untuk posisi Pengawas dipercayakan kepada Abdollah, S.Pd, Abdul Salam, S.Pd dan Kepala Desa Kambilo sendiri Ardiansyah, S.Pd sebagai Ketua Dewan Pengawas.

Suasana pembentukan Kopdes

Ketua Kopdes Merah Putih Kambilo terpilih, Nurdin M. Yusuf yang dimintai komentarnya usai Musdesus tersebut, menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Kambilo, terutama pada anggota Koperasi yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk menakhodai Koperasi Desa Merah Putih Kambilo Kecamatan Wawo mulai tahun 2025.

Olehnya itu, dirinya berjanji akan selalu siap dan terus berkomitmen untuk memajukan perekonomian masyarakat. Karena tujuan dibentuknya Kopdes Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui berbagai usaha Koperasi seperti, simpan pinjam, meningkatkan ketahanan pangan, perdagangan, pengembangan UMKM dan lainnya.

Nurdin mengaku akan berupaya maksimal untuk menjalankan semua Gerai Usaha yang dikelola dalam aturan Kopdes Merah Putih tersebut. Hanya saja, dirinya akan memprioritaskan salah satu usaha yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat yang ada di desa setempat.

"Saya melihat, potensi usaha bidang pertanian sangat cocok di Desa Kambilo ini, karena mayoritas warga adalah petani, khususnya Padi dan Jagung," ujarnya.

Nurdin yang juga pengusaha Jagung lokal di Kecamatan Wawo ini mengungkapkan, jika usaha pada bidang pertanian itu dikelola dengan baik. Maka Kopdes Merah Putih Kambilo diyakini akan mendapat keuntungan besar melalui penyerapan hasil pertanian, terutama komoditi Jagung yang bisa diambil dari petani langsung ke pabrik ataupun agen-agen besar, tidak lagi melewati pengepul (tengkulak) seperti yang terjadi saat ini.

Selain itu juga, ia bersama para pengurus Koperasi nantinya akan menjual obat-obat pertanian, bibit jagung, padi serta barang-barang Sembako sesuai kebutuhan masyarakat di desa setempat. "Intinya, saya sekarang sudah diberikan mandat oleh rakyat untuk memimpin koperasi, sehingga saya harus siap bekerja dengan baik dan amanah demi memajukan koperasi. Saya optimis Kopdes Merah Putih Kambilo kedepanya pasti akan maju bahkan bisa menguasai ekonomi di Desa Kambilo dan Kabupaten Bima pada umumnya," pungkas Nurdin yang juga mantan anggota TNI tersebut. (WB-01)








Bupati Bima saat menerima Piagam WTP


WARTA BIMA,- Bupati Bima, Ady Mahyudi menerima Piagam Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi NTB, Selasa (27/5).

Penghargaan tersebut merupakan capaian ke-10 yang diraih Pemerintah Kabupaten Bima, dan pertama dibawah Kepemimpinan Bupati Ady Mahyudi dan Wakil Bupati dr. H. Irfan Zubaidy.

Piagam WTP yang diterima oleh Bupati Bima ini, diserahkan oleh Kepala BPK Perwakilan NTB Suparwadi, SE.,MM.,Ak, ERMAP, CDFA pada acara Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2024 Se-Wilayah Nusa Tenggara Barat di Auditorium BPK Perwakilan Provinsi NTB. Saat menerima piagam WTP tersebut, Bupati Bima didampingi Ketua DPRD Kabupaten Bima, Diah Citra Pravitasari. 

Pada acara yang mengangkat tema "Independensi, Integritas, Profesionalisme" yang dihadiri  para Kepala Daerah dan Wakil kepala daerah  Se-NTB bersama seluruh Ketua DPRD tersebut, Kepala BPK NTB Suparwadi, SE, MM.Ak, ERMAP., CFSA dalam sambutannya menyampaikan  ucapan terima kasih atas kerjasama dan komitmen Pemerintah Kabupaten/kota untuk meningkatkan pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. 

"BPK memberikan apresiasi atas kerja keras jajaran pemerintah daerah yang telah menjalankan praktik pengelolaan keuangan yang baik, saya harap mudah-mudahan hal ini bisa dipertahankan di daerahnya masing-masing," imbuhnya. 

Sementara itu, Bupati Bima Ady Mahyudi usai menerima piagam pada acara yang juga dihadiri seluruh pimpinan DPRD Kabupaten dan Kota Se-NTB tersebut mengungkapkan,  keberhasilan mempertahankan predikat WTP tersebut, merupakan hasil kerja keras jajaran Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan dan menyajikan laporan pelaksanaan program kegiatan masing-masing unit kerja dalam tahun anggaran 2024

"Saya berharap, para kepala OPD tidak boleh terlena dengan pencapaian ini. Akan tetapi harus menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola Keuangan pada unit kerja masing-masing," pungkasnya.


Saat menerima piagam WTP ini juga, Bupati Bima didampingi Sekda Adel Linggi Ardi, SE, Inspektur Drs.Agus Salim., M.Si, Sekretaris DPRD Edy Tarunawan, SH, Plt.Kepala BPKAD Kabupaten Bima Aries Munandar,. ST.MT dan jajaran BPKAD Kabupaten Bima. (WB-01)











Yasin, MM. Inov bersama tim PHD NTB

WARTA BIMA,- Anggota DPRD Provinsi NTB yang diutus sebagai Petugas Haji Daerah (PHD), Yasin, S.PdI.,MM. Inov memastikan bahwa kondisi kesehatan para Jama,ah Haji Kloter 5 asal Kabupaten Bima yang didampinginya hingga kini masih tampak sehat seperti biasa.

Hanya saja, sebagian dari para jama,ah tersebut ada yang mengalami sakit flu dan deman, akibat terjadi perubahan cuaca yang sangat panas disekitar tanah suci Makkah dan Madinah Saudi Arabiyah. "Cuaca di wilayah Bima biasanya dingin dan tidak terlalu panas. Tapi di Makkah saat ini suhunya sangat panas mencapai 40 lebih derajat celsius, sehingga banyak Jama,ah kita yang sakit flu dan demam. Termasuk ada juga yang sakit bawaan dari rumah, terutama jamaah Lanjut usia (Lansia)," ujar Yasin via Ponselnya, Sabtu (24/5).

Wakil Rakyat Dapil Bima Dompu ini mengungkapkan, meski sebagian jamaah haji tersebut mengalami sakit flu dan demam. Namun bagi seluruh keluarganya yang ada di Bima tidak perlu cemas dan khawatir, karena banyak petugas kesehatan (tenaga medis) dari Indonesia yang melayani sekaligus melakukan tindakan medis terhadap para jama,ah, baik di hotel tempat penginapan maupun di Posko haji.

"Selain tindakan medis, para jamaah juga tetap dianjurkan untuk minum Oralit, pakai masker dan minum air putih yang banyak, karena cuaca sangat panas disertai debu," tuturnya.

Sebagai PHD bersama Dokter dan tim medis lainnya yang tergabung dalam Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI), Yasin mengaku selalu mendampingi para jama,ah. Bahkan tim medis bekerja selama 24 jam untuk merawat para jamaah yang mengeluhkan kondisi kesehatanya (sakit). "Saya melihat, para tenaga medis ini sangat antusias melayani para jamaah. Bahkan kalau ada jamaah haji yang tidak bisa dirawat di hotel ataupun di posko, jamaah tersebut langsung dirujuk ke Klinik Indonesia yang tersedia di Makkah," imbuhnya.

Yasin saat menjalankan ibadah haji di Makkah


Selain itu, sebagai Petugas Haji Daerah yang mendampingi para jamaah, pihaknya selalu membangun komunikasi dan koordinasi dengan para bertugas lain di sejumlah sektor dan kloter-kloter lainya, terutama jika ada kesulitan yang dihadapi para jamaah.

Yasin yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Bima tiga periode ini menyebutkan, sejauh ini memang ada beberapa kendala yang dihadapi oleh para jamaah haji dari Kabupaten Bima seperti, cara naik turun dan keluar masuk hotel, tidak bisa buka kamar dan kunci kamar hotelnya ada juga yang tertinggal. Bahkan keberadaan lantai kamarnya pun mereka bingung. Tidak hanya itu, sebagian jamaah juga  ada yang keliru jalan pulang dari Masjid ke hotel.

"Jadi tugas kami membantu mengarahkan dan menjemput para jamaah untuk bisa kembali ke hotel. Kemudahan ini juga berkat adanya komunikasi yang baik dengan para petugas lain yang tersebar pada sejumlah kloter untuk saling berbagi informasi dan mengirim data para jamaah jika ada yang keliru (nyasar)," pungkas Yasin. (WB-01)





Bimo Wijayanto


WARTA BIMA,- Menteri Keuangan, Sri Mulyani melantik sejumlah pejabat eselon I di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia, termasuk Sekretaris jenderal dan staf ahli. Salah satu pejabat yang dilantik adalah, Bimo Wijayanto mendapat jabatan baru sebagai Dirjen Pajak menggantikan Suryo Utomo yang dilantik menjadi Kepala Badan Teknologi, Informasi dan Intelijen Keuangan Negara.

Pelantikan 22 orang pejabat eselon I pada lingkup Kementerian Keuangan RI yang berlangsung pada Jum,at 23 Mei 2025 tersebut dimulai dengan pembacaan Keputusan Presiden Nomor 83/TPA Tahun 2025. Setelah itu, Sri Mulyani mengambil sumpah jabatan para pejabat baru dimaksud.

Sebelum menjabat sebagai Dirjen Pajak, Bimo Wijayanto memiliki rekam jejak yang cukup mentereng di birokrasi, termasuk menjadi pejabat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kantor Staf Presiden (KSP). Ia juga pernah menjadi komisaris di beberapa BUMN, seperti PT Asuransi Jasindo, PT Inka Multi Solusi dan PT Phapros Tbk.

Dirjen Pajak yang baru, Bimo Wijayanto lahir di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, pada 5 Juli 1977. Ia merupakan alumni SMA Taruna Nusantara dan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan gelar Sarjana Akuntansi. Ia juga melanjutkan studi S2 di University of Queensland dan S3 (Ph.D in Economics) di University of Canberra, Australia. Selain itu, ia juga menempuh studi post-doctoral di Duke University Amerika Serikat.

Bimo Wijayanto sangat berperan dalam Reformasi Perpajakan, selalu fokus  pada peningkatan kepatuhan pajak secara sukarela. Ia juga dikenal sebagai sosok yang mendorong pentingnya kepatuhan sukarela wajib pajak melalui sistem berbasis digital dan pelayanan yang lebih transparan. Selain itu, yang menjadi perhatian utamanya adalah kelanjutan implementasi sistem Coretax untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak.

Sederet prestasi yang diraih oleh Bimo Wijayanto ini menunjukkan latar belakang akademis yang kuat, pengalaman birokrasi yang luas dan komitmen terhadap reformasi perpajakan di Indonesia.

Sebagai Dirjen Pajak yang baru, Bimo Wijayanto menghadapi tantangan untuk meningkatkan tax ratio Indonesia pada tahun 2025. Potensi Peningkatan Tax Ratio ini sangat besar, karena Bimo memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman di bidang Ekonomi dengan fokus pada kebijakan perpajakan dan peningkatan kepatuhan pajak secara sukarela. Berada di Direktorat Jenderal Pajak sejak 2003, kemudian di Kemenko Perekonomian, Kantor Staf Presiden, hingga Kemenko Marves, memberinya perspektif makro dan pemahaman tentang koordinasi lintas sektor. Peningkatan tax ratio tidak hanya bergantung pada DJP, tetapi juga pada sinergi kebijakan ekonomi dan investasi. 

Salah satu perhatian utamanya adalah, kepatuhan sukarela wajib pajak melalui sistem digital. Pendekatan ini relevan dengan tren global dan potensi besar untuk mengoptimalkan penerimaan pajak tanpa terlalu banyak bergantung pada penegakan yang represif. Implementasi sistem Coretax yang menjadi perhatiannya juga dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi, yang pada gilirannya bisa mendorong kepatuhan Wajib Pajak.

Pengalaman Bimo Wijayanto sebagai auditor di PwC dan komisaris di beberapa BUMN memberikan wawasan tentang perspektif dunia usaha. Ini bisa membantu dalam merancang kebijakan pajak yang tidak hanya efektif dalam pengumpulan, tetapi juga mendukung iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Meskipun dikenal memiliki rekam jejak yang menjanjikan, Bimo Wijayanto diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan dalam upayanya meningkatkan rasio perpajakan (tax ratio) Indonesia pada tahun 2025. Sejumlah faktor eksternal dan internal disebut menjadi hambatan utama dalam mencapai target tersebut. Salah satu tantangan utama datang dari kondisi ekonomi global dan domestik. Proyeksi pertumbuhan ekonomi, fluktuasi harga komoditas, tingkat inflasi, hingga stabilitas politik dipandang sangat memengaruhi efektivitas pemungutan pajak. Jika terjadi perlambatan ekonomi atau tekanan domestik, target peningkatan tax ratio bisa sulit tercapai.

Di sisi lain, Indonesia masih memiliki basis pajak yang relatif sempit dibandingkan dengan potensi ekonomi riilnya, terutama di sektor informal. Memperluas basis pajak membutuhkan strategi jangka panjang dan upaya intensif yang tidak bisa diraih secara instan. Kepatuhan Wajib Pajak juga perlu menjadi perhatian khusus. Tantangan dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masih besar, terutama terkait praktik penghindaran pajak. Sistem perpajakan dan regulasi yang kompleks serta belum optimalnya implementasi coretax diduga turut menjadi faktor tingginya compliance cost Wajib Pajak di Indonesia. 

Meningkatkan tax ratio secara signifikan dalam satu tahun merupakan tantangan besar, mengingat tren stagnasi dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, Bimo dinilai memiliki modal kuat untuk membawa perubahan, latar belakang akademis yang solid, pemahaman mendalam soal perpajakan, serta pengalaman di berbagai sektor strategis menjadi keunggulan tersendiri.

Adopsi pendekatan digital dan fokus pada peningkatan kepatuhan sukarela menjadi strategi yang dinilai relevan dengan kondisi saat ini. Namun, keberhasilan Bimo sangat bergantung pada beberapa faktor kunci, yaitu dukungan penuh dari pemerintah dan pembuat kebijakan, kondisi ekonomi makro yang stabil, serta kemampuan beradaptasi terhadap dinamika baru di tingkat global maupun nasional.

Secara realistis, peningkatan tax ratio merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan reformasi komprehensif. Bimo Wijayanto diyakini memiliki kapasitas untuk memulai dan mengawal proses tersebut, meski pencapaian target ambisius dalam waktu singkat tetap menjadi tantangan berat yang harus dihadapi.

Latar belakang pendidikan Bimo Wijayanto antara lain,

-Alumnus terbaik SMA Taruna Nusantara.

-Lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

-Memperoleh gelar Ph.D. in Economics dari University of Canberra, dengan fokus pada kebijakan perpajakan dan strategi peningkatan kepatuhan pajak secara sukarela.

-Menerima penghargaan Hadi Soesastro Australia Award pada tahun 2014, yang menunjukkan prestasi akademiknya yang luar biasa, khususnya dalam penelitian mengenai cara membuat sistem perpajakan Indonesia lebih adil.

-Melanjutkan studi post-doctoral di Duke University Amerika Serikat.


Sementara Karier dan Pengalaman Bimo Wijayanto diberbagai sektor antara lain, 

-Memulai karier sebagai auditor di Pricewaterhouse Coopers (PwC).

-Memiliki rekam jejak yang panjang di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sejak 2003, menjabat berbagai posisi strategis.

-Pernah menjadi pejabat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, termasuk sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi.

-Memiliki pengalaman di Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai Tenaga Ahli Utama.

-Menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).

-Aktif di sektor BUMN, menjadi anggota Komite Audit di PT Asuransi Jasindo sejak Juni 2019, dan pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Inka Multi Solusi (Agustus 2019-Maret 2022).

-Menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Phapros Tbk sejak Maret 2022 hingga saat ini.

-Terlibat dalam forum-forum perpajakan internasional seperti Study Group on Asian Tax Administration Reform (SGATAR) dan Association on Tax Authorities of Islamic Countries (ATAIC).

-Dosen Paruh Waktu di UGM (2007–2009), mengajar di Pendidikan Profesi Akuntan, Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Selamat untuk Direktur Jenderal Pajak yang baru, Bimo Wijayanto. Pajak kuat, APBN Sehat, Indonesia Sejahtera. (Advetorial)





Bupati Bima

WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi membuka Musyawarah Cabang (Muscab) Ke-7 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Bima Tahun 2025, Sabtu (24/5). Pembukaan Muscab yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) 7 Brother Woha tersebut ditandai dengan pemukulan Gong oleh Bupati Bima.

Muscab yang mengusung tema, "Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti" tersebut dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Bima, Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Ny. Murni Suciyanti Ady Mahyudi, Ketua GOW  Ny. Anita H. Irfan, Ketua DWP Persatuan Fitriani Linggi Ardi, Ketua PD IBI NTB Hj Rokhliana, S.ST., S. Keb.,Bd., MM serta unsur Muspika Kecamatan Woha dan Belo.

Bupati Bima Ady Mahyudi dalam sambutanya dihadapan Ketua IBI Kabupaten Bima, Bidan Sitha Isa Arrahwati, S.ST dan jajaranya mengungkapkan bahwa tema yang diusung mencerminkan wujud komitmen para bidan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan yang profesional.

“Musyawarah cabang hari ini dapat menjadi momentum yang menghasilkan kepemimpinan dan pengurus yang solid, profesional dan mampu bersinergi dengan pemerintah serta organisasi lain," ujarnya.

Pemukulan Gong Pembukaan Muscab

Pemerintah daerah meyakini, IBI memiliki peran strategis dalam mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan anak serta menurunkan prevalensi stunting.

Bupati yang juga Ketua DPD PAN Kabupaten Bima ini berharap, IBI dapat menjadi garda terdepan dalam setiap kegiatan kemanusiaan termasuk membantu memberikan dukungan, baik secara tenaga moril maupun materiil dalam penanganan korban bencana alam yang terjadi diberbagai wilayah Kabupaten Bima.

Sebelumnya,  Ketua IBI NTB Hj Rokhliana S.ST., S.Keb., Bd., MM dalam sambutannya menyatakan komitmen  dan kesiapan mendukung semua program kerja IBI dan program Pemerintah Kabupaten Bima.


Hj. Rokhliana mengajak para pengurus untuk senantiasa menjaga organisasi, merawat  dan menumbuh kembangkan dengan baik, semoga Musyawarah Cabang ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Bima ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat dan memberikan solusi terhadap berbagai tantangan yang ada serta menguatkan langkah kita bersama untuk mewujudkan visi dan misi IBI. (Red)





Bupati Bima saat memimpin Rakor


WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Menghadapi Persiapan Masa Panen Jagung Musim Tanam Satu (MT1) Tahun 2025 di Kabupaten Bima, Kamis (22/5).L

Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat Forkopimda Kantor Bupati Bima tersebut dihadiri Pelaksana Harian (Plh) Sekda, Fatahullah S.Pd, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perhubungan, Kepala Pelindo III, KSOP Pelabuhan Bima Kepala Bulog, para pejabat terkait pada Dinas Perindag, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Perkebunan Kabupaten Bima.

Bupati Bima Ady Mahyudi dalam arahanya mengatakan, Kabupaten Bima merupakan salah satu daerah produsen Jagung yang signifikan bagi kebutuhan nasional dengan kisaran produksi 500-700 ribu ton. Oleh karenanya,  diperlukan perhatian serius dalam pengelolaannya, baik kualitas, kepastian harga maupun distribusi pemasarannya.

"Wujud perhatian Pemerintah Daerah antara lain dengan sudah dikeluarkan ketentuan harga pembelian pemerintah (HPP) jagung tingkat petani sebesar Rp.5.500/kg, sebagai acuan pembelian bagi BUMN pangan, pelaku usaha dan para offtaker," ujarnya. 

Bupati Bima menyebut, sampai saat ini produksi jagung masih 21 persen dari total produksi sebesar 536.945 ton di tahun 2025. Ada beberapa faktor yang  berpengaruh terhadap fluktuasi distribusi jagung tiap tahun saat musim panen, baik angkutan darat maupun laut, tingginya biaya transportasi ke luar daerah, lamanya sistem antrian yang melalui pelabuhan sehingga bisa menimbulkan gejolak.

Selain itu, rendahnya serapan jagung oleh pelaku usaha akibat kapasitas gudang penyimpanan yang sudah penuh, tentu saja memerlukan kebijakan pengaturan distribusi yang baik untuk menjamin kelancaran distribusi komoditas jagung dan stabilisasi pasokan serta harga pangan.  

Bupati Bima yang akrab disapa Aba Ady ini sangat berharap hasil dari Rakor tersebut dapat menyelesaikan persoalan rantai pasok dan memberikan solusi terbaik bagi kelancaran distribusi jagung, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh para pelaku usaha terlebih masyarakat petani yang menggunakan modal transportasi laut maupun darat.

"Untuk mengatasi semua ini diperlukan kolaborasi Satgas Pangan, PT. Pelindo, KSOP Pelabuhan Bima dan Bulog, supaya distribusi jagung bisa adil dan transparan," pungkasnya. (Red)








Kadis DPMD bersama tim penilai lomba saat memasuki Desa Pesa 

WARTA BIMA,- Tim Penilai Lomba Desa dan Posyandu Keluarga Tingkat Kabupaten Bima yang dipimpin Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), melakukan penilaian diwilayah Desa Pesa Kecamatan Wawo, Jum,at (23/5).

Kepala Dinas DPMD Kabupaten Bima, Kamaluddin, S. Sos dalam sambutanya di halaman Kantor Desa Pesa menegaskan bahwa tidak ada titipan, intervensi dan kepentingan dari siapapun terkait penentuan juara lomba desa tingkat Kabupaten Bima. Karena seluruh tim juri yang betugas berkomitmen akan selalu memberikan penilaian yang betul-betul obyektif pada semua indikator yang dinilai dalam lomba dimaksud.

"Desa manapun yang dapat juara pada lomba tahun 2025 ini nantinya bukan lahir dari hasil titipan. Tapi murni sesuai perkembangan dan kemajuan desa masing-masing," ujarnya.

Menurut Kamaludin, ada beberapa indikator yang dinilai dalam lomba desa tersebut. Diantaranya, seorang Kepala Desa harus memaparkan secara menyeluruh tentang profil desa. Administrasi desa juga harus lengkap, karena 45 persen penilaian terfokus pada administrasi.

Selain itu, hasil pembangunan dan berbagai kegiatan lainya yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa pada tahun anggaran 2023-2024 lalu akan dinilai semua oleh tim juri. Termasuk realisasi dana Alokasi Kinerja (AK) yang dibuktikan dengan SPJ dan catatan-catatan lainnya, khusus bagi desa-desa yang mendapat dana AK.

"Sebenarnya, ada banyak indikator yang dinilai dalam lomba desa ini, tapi segi administrasi dan kemajuan pembangunan yang  lebih diutamakan, kalau partisipasi masyarakat bobot nilaiya hanya 10 persen," imbuhnya.

Kadis DPMD disambut Camat Wawo dan Kades Pesa

Pada momen tersebut, Kamaluddin yang juga mantan Kadis Kominfostik Kabupaten Bima ini mengharapkan kepada kepala desa dan seluruh elemen masyarakat Desa Pesa, agar mampu memberikan perubahan dari yang kurang baik menjadi lebih baik, terutama dalam hal pembangunan dan pelayanan pada masyarakat. 

"Ini semua dalam rangka menuju Bima yang Bermartabat," pungkasnya. (WB-01)














WARTA BIMA,- Pemerintah Desa bersama jajaran BPD Desa Maria Kecamatan Wawo menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih Maria di Aula kantor desa setempat, Kamis (22/5).

Pantauan langsung Media ini, proses pembentukan pengurus Kopdes Merah Putih Maria tersebut berjalan alot, karena para peserta forum yang sudah terdaftar sebagai anggota Koperasi saling pro kontra terkait mekanisme pemilihan pengurus yang ditawarkan oleh  pimpinan rapat maupun pihak Pemdes dan BPD.

Dalam forum tersebut, sebagian peserta yang hadir menginginkan bakal calon pengurus Kopdes harus diambil dari perwakilan setiap dusun di Desa Maria. Akan tetapi, sebagian dari mereka ada pula yang menghendaki para pengurus harus dipilih oleh semua anggota koperasi yang hadir dalam forum Musdesus dimaksud.

Suasana gaduh berakhir setelah Kades Maria bersama BPD menawarkan dua opsi pemilihan pada seluruh peserta forum yakni, voting secara terbuka dan tertutup. Berdasarkan suara terbanyak, 36 peserta forum ternyata menginginkan tertutup dari sebanyak 67 orang anggota koperasi yang hadir dalam kegiatan Musdesus tersebut.

Proses penghitungan suara yang diraih para pengurus Kopdes Merah Putih Maria


Setelah diputuskan seluruh anggota koperasi berhak memilih dan dipilih dalam kontestasi tersebut. Akhirnya, 5 orang pengurus teras Kopdes Merah Putih Maria berhasil meraih suara terbanyak dari 67 anggota koperasi yang memberikan hak suaranya.

Kelima pengurus inti Koperasi Desa Merah Putih Maria yang terpilih dalam arena Musdesus yang sempat alot tersebut yakni, Mifran, M.Pd sebagai Ketua dengan perolehan suara sebanyak 34, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan Ahmaddin, S.Pd 18 suara,Wakil Ketua Bidang Usaha Landriani, S.Pd juga 18 suara, Sekretaris Alfurqan Basar, SE 30 Suara dan Bendahara Suaemansyah mendapat 34 suara.

Sementara untuk posisi Dewan Pengawas diisi oleh Kepala Desa Maria, Imran Ibrahim, S.Pd didampingi dua mantan pejabat teras lingkup Pemkab Bima yakni, eks Kepala Dinas Dikbudpora dan Sekwan Kabupaten Bima, Drs. H. Supratman AS, M.Si serta mantan Camat Wawo, Drs. Muhammad Rum, M.Si.

Kepala Desa Maria, Imran Ibrahim, S.Pd usai Musdesus mengaku sangat bersyukur dan bahagia, karena telah menyelesaikan salah satu Instruksi Presiden RI Prabowo Subianto Nomor 9 Tahun 2025 terkait pembentukanKoperasi Desa Merah Putih diseluruh Indonesia, termasuk Desa Maria Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

"Saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus Koperasi Desa Merah Putih Maria yang terpilih hari ini. Semoga bisa menjalankan tugas dengan baik, jujur dan amanah," pungkas Imran.


Acara Musdesus pembentukan pengurus Kopdes Merah Putih Maria tersebut dihadiri Camat Wawo, Babinsa, Babinkamtibmas, para pendamping desa, tokoh masyarakat dan pemuda yang tersebar diwilayah Desa Maria. (WB-01)




Semangat Gotong Royong Masyarakat Riamau

WARTA BIMA,- Kondisi jalan propinsi yang menuju ke Desa Riamau Kecamatan Wawo saat ini rusak parah, bahkan sudah berlubang pada beberapa titik badan jalan.

Melihat kondisi tersebut, Kades Riamau bersama puluhan warganya berinisiatif melakukan aksi gotong royong perbaikan dengan cara melakukan pengecoran (Rabat), terutama pada sejumlah ruas jalan yang kondisi aspalnya sudah terkelupas dan berlubang.

"Panjang jalan yang kita perbaiki ini mulai dari pintu masuknya Desa Pesa sampai di desa kami," ujar Kepala Desa Riamau, Adisan, S. Sos kepada Media ini, Rabu (21/5)

Menurutnya, biaya pembelian bahan material, seperti Semen, Pasir dan Kerikil untuk kebutuhan rabat jalan tersebut, semuanya bersumber dari hasil swadaya (patungan) seluruh perangkat Desa Riamau bersama guru-guru di SDN Kalate dan SMPN 4 Wawo.

"Disamping itu, ada juga sumbangan lainnya dari Kepala Desa Maria dan mantan Kades Pesa," tuturnya.

Adisan menyebutkan, akses jalan yang menghubungkan pusat Pemerintahan Kecamatan Wawo dengan salah satu daerah terpencil Desa Riamau ini wajib diperbaiki. Karena akses jalan raya yang baik sangat berperan penting dalam meningkatkan mobilitas, mempercepat pembangunan ekonomi dan mendorong pemetaan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi warga Desa Riamau dan Kecamatan Wawo pada umumnya.

 Rabat (Cor) jalan raya menuju Desa Riamau

Adisan menambahkan, demi kelancaran dan kenyamanan masyarakat dalam kegiatan gotong royong rabat jalan tersebut, pihaknya terlebih dahulu atau sehari sebelumnya, telah memberitahukan kepada para pemilik kendaraan roda empat (Mobil), agar tidak melintas di jalan yang diperbaiki sementara waktu, terutama saat proses pengecoran pada sejumlah titik ruas jalan dimaksud. (WB-01)





Pembentukan Pengurus Kopdes Merah Putih Raba

WARTA BIMA,- Dua desa diwilayah Kecamatan Wawo yakni, Desa Raba dan Tarlawi menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) Pembentukan Pengurus Koperasi Desa Merah Putih secara serentak di Aula Kantor Desa dan gedung Paruga Toi desa masing-masing, Rabu (21/5).

Pembentukan Kopdes Merah Putih pada dua desa di Kecamatan Wawo ini dilakukan melalui proses demokrasi pemilihan langsung, layaknya Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pilkada.

Kepala Desa Raba, Syamsuddin usai Musdesus mengatakan, pemilihan pengurus Kopdes Merah Putih Raba berjalan dengan aman dan lancar. Hasil dari Musdesus ini telah melahirkan 5 orang Pengurus inti dan 3 Dewan Pengawas.

Untuk Koperasi Desa Merah Putih Raba dipimpin oleh Irfan, SH dengan perolehan 23 suara, Wakil Ketua Bidang Usaha, Fuad, S. Ikom 5 suara, Wakil Ketua Bidang Anggota, Yusuf A. Rahim 10 suara, Sekretaris, Bima Setiaji, S.AB 21 suara dan Bendahara dipercayakan pada Sri Wasita Hayatun, S.Pd yang meraih 12 suara.

Sementara yang terpilih menjadi Pengawas Kopdes yakni, Erwin, S.Pd dan M. Syaiful, S.Pd. "Saya sendiri sebagai Ketua Dewan Pengawas Koperasi Desa Merah Putih Raba," ujar Kades Raba.

Pengurus dan Pengawas Kopdes Raba terpilih

Syamsudin menyebut, masyarakat yang berhak memberikan suara dalam pemilihan pengurus Kopdes tersebut adalah, anggota Koperasi Desa Merah Putih Raba yang sudah menyetorkan simpanan wajib sebanyak Rp. 20 ribu per bulan dan simpanan pokok sebesar, Rp. 500 ribu per anggota. Hanya saja, simpanan pokok ini bisa diangsur setiap bulan sampai 31 Desember 2025.

"Musdesus pemilihan pengurus Kopdes Merah Putih Raba ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi Kabupaten Bima, Camat Wawo dan KUPT Pertanian Wawo," pungkas Syamsudin.

Pembentukan Pengurus Kopdes Merah Putih Tarlawi

Sementara itu, ditempat terpisah, Kepala Desa Tarlawi melalui Sekdesnya, Abdul Hamid, S. Sos mengatakan, berdasarkan hasil pemilihan dalam arena Musdes khusus pembentukan pengurus Koperasi Desa Merah Putih Tarlawi yang berlangsung pada Rabu 21 Mei 2025, sebanyak 5 orang pengurus inti dan 2 pengawas kini sudah dipilih oleh masyarakat yang tergabung dalam anggota Kopdes Merah Putih Tarlawi.

Adapun pengurus yang dipilih secara demokrasi ataupun voting terbuka itu antara lain, Nurdin Senu, S.Pd sebagai Ketua Koperasi Desa Merah Putih Tarlawi dengan perolehan suara 31, Wakil Ketua Bidang Keanggotaan Muhasana, S.Pd mendapat 4 suara, Wakil Ketua Bidang Usaha sekaligus perwakilan gender, Farida, SE , Sekretaris, Abdullah, A.Ma.Pd meraih 8 suara dan Bendahara dipercayakan kepada Muhammad Yusuf, S.Pd setelah meraih 11 suara. Sedangkan untuk Dewan Pengawas, Ketua, Jafar, SH selaku Kepala Desa Tarlawi bersama dua pengawas lainnya, Muhammad Yamin dan M. Said.

Paruga To,i Desa Tarlawi

"Kegiatan Musdesus pembentukan Kopdes Merah Putih Tarlawi ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi, Camat Wawo dan utusan dari UPT Dinas Peternakan Kecamatan Wawo," tutup Abdul Hamid. (WB-01)






Antrian warga yang urus KTP, KK dan Ijin Usaha di Aula Kantor Desa Rato


WARTA BIMA,- Sejumlah warga Desa Rato Kecamatan Lambu, mengaku sangat senang dengan kehadiran program unggulan "Selasa Menyapa" yang dicetuskan oleh Bupati Bima, Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy (Ady-Irfan).

Sejumlah warga yang berhasil diwawancara oleh awak Media ini di halaman Kantor Desa Rato, Selasa siang (20/5) menyebutkan bahwa mereka menyambut baik bahkan sangat senang dengan hadirnya program baru Selasa Menyapa. Karena program ini dinilai sangat membantu meringankan beban masyarakat ditingkat desa, terutama dalam hal pelayanan kesehatan dan pembuatan dokumen kependudukan.

Sebagai contoh, dalam program Selasa Menyapa ini, masyarakat diberikan kemudahan untuk mengurus KTP, KK, Akta Kelahiran dan Surat Ijin Usaha tanpa dipungut biaya sedikitpun (gratis) di Kantor Desa Rato. 

"Syukur alhamdulillah, dengan adanya Selasa Menyapa ini, kami tidak perlu cape dan keluar biaya transportasi lagi kalau mau urus dokumen penduduk dan ijin usaha. Karena para petugas dari Dinas Dukcapil maupun Perijinan sudah stan-by di Kantor Desa Rato untuk melayani warga yang mau buat KTP, KK, Akta dan Ijin Usaha," ujar mereka.

Selain itu, sejumlah warga Desa Rato ini juga sangat bersyukur dan berterima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bupati dan Wakil Bupati Bima, yang telah memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk pengobatan gratis pada masyarakat melalui program Selasa Menyapa.

"Terima kasih bapak Bupati Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Dokter Irfan yang telah mengobati rasa sakit kami dan memudahkan urusan dokumen kependudukan kami. Semoga program Selasa Menyapa ini berjalan lancar dan bisa kembali lagi di desa-desa lainya yang tersebar di Kecamatan Lambu beberapa bulan kedepan," pungkas sejumlah warga Desa Rato.

Antrian warga diluar halaman Kantor Desa


Sementara itu, hasil pantauan langsung Media ini di halaman Kantor Desa Rato, Selasa siang (20/5), puluhan bahkan ratusan warga tampak begitu antusias bahkan rela berdesak-desakan, demi mengurus sekaligus mendapatkan KTP, KK, Akta Kelahiran dan Surat Ijin Usaha dengan cepat dan gratis dari para petugas Dukcapil, Perijinan dan Pemerintah Desa Rato, yang selalu setia melayani masyarakat didalam maupun diluar ruangan kantor desa setempat. (WB-01)









Bupati Bima saat menanam pohon

WARTA BIMA,- Bupati Bima Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy melakukan berbagai kegiatan dalam program unggulan "Selasa Menyapa" yang dipusatkan di Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Selasa (20/5).

Liputan langsung awak Media ini, dalam program perdana Selasa Menyapa tersebut, Bupati bersama Wakil Bupati Bima melaksanakan berbagai kegiatan utama yang telah diagendakan dalam program unggulan Pemerintah Ady-Irfan.

Kegiatan diawali upacara peluncuran (launcing) Selasa Menyapa, Setelah itu, Bupati dan Wakil Bupati Bima melakukan peninjauan sejumlah Stand/Lapak milik OPD dan BUMN, pelayanan kesehatan gratis dan lainnya yang ada di sekitar area lapangan Desa Rato. Selanjutnya, Bupati bersama Wabub didampingi Kapolres Bima Kota melakukan penanaman dua jenis bibit yang diberi nama pohon Ady-Irfan dipinggir lapangan desa setempat.

Bupati Bima didampingi Wabup, Plt. Camat Lambu dan Kades Rato, saat meninjau lokasi pembangunan GSG 

Usai menanam secara simbolis program 100 pohon per desa, Bupati Ady Mahyudi dan Wabup dr. H. Irfan didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Bima meninjau lokasi pembangunan Gedung Serba Guna (GSG) Desa Rato.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bima mengaku siap mengalokasikan dana ABPD sebesar, Rp. 200 juta untuk kelanjutan proses pembangunan gedung GSG dimaksud. Selain itu, Bupati Bima juga berjanji akan melakukan Hotmik salah satu ekonomi yang ada di Desa Rato.

Agenda Selasa Menyapa Pemerintah Ady-Irfan berlanjut di Kantor Desa Rato untuk meninjau aktivitas pelayanan e-KTP, KK, Akta Kelahiran dan Perijinan Usaha secara gratis yang dilakukan oleh Dinas Dukcapil dan Perijinan bekerjasama dengan Pemerintah desa setempat.

Menariknya, saat berada dalam ruangan dan di halaman Kantor Desa Rato ini, Bupati dan Wakil Bupati Bima diserbu oleh puluhan warga yang meminta  foto bersama dengan dua sosok pemimpin idola baru bagi masyarakat Kabupaten Bima ini. 

Bupati Bima didampingi Kabid Cipta Karya PUPR dan Kades memperlihatkan prasasti "Selasa Menyapa" di halaman Kantor Desa Rato

Seperti diketahui, Ada enam kegiatan utama yang digagas oleh Pemerintah Ady-Irfan dalam program unggulan Selasa Menyapa tersebut. Diantaranya, Menyerap aspirasi dan penyelesaian masalah, Pengobatan gratis, Pelayanan publik langsung, Penghijauan Desa, Gotong royong dan Ngopi bareng anak muda.

Hingga sore hari pukul 16.00 Wita, Bupati bersama Wakil Bupati Bima masih menggelar pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat yang ada di Desa Rato Kecamatan Lambu. (WB-01)






Bupati Bima dan Wabup saat menjawab aspirasi pemuda


WARTA BIMA,- Bupati Bima, Ady Mahyudi bersama Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy, mengadakan kegiatan Ngopi Bareng Anak Muda di Desa Rato Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Senin malam (19/5). Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus ruang dialog terbuka antara pemerintah daerah dengan generasi muda setempat.

Acara yang berlangsung dalam suasana santai namun penuh makna ini dihadiri oleh puluhan pemuda dari berbagai elemen, termasuk karang taruna, mahasiswa, pelaku UMKM muda, komunitas kreatif desa, serta tokoh masyarakat. Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga turut hadir sebagai bagian dari komitmen pelayanan publik yang mendekatkan pemerintah dengan masyarakat.

Bupati Bima Ady Mahyudi, menekankan pentingnya keterlibatan aktif pemuda dalam proses pembangunan daerah. “Kami datang bukan hanya untuk berbicara, tetapi juga untuk mendengar. Pembangunan Bima harus melibatkan energi dan gagasan anak muda,” tegas Aba Ady sapaan akrab Bupati Bima.



Senada dengan itu, Wakil Bupati dr. H. Irfan Zubaidy berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat komunikasi dua arah antara pemerintah dan generasi muda. Ia menyoroti sejumlah isu penting dalam diskusi malam itu, seperti kesehatan, pendidikan, keamanan, dan peluang investasi di Desa Rato.

“Penyakit harus kita obati bersama. Keamanan sangat penting. Masih ada segelintir orang yang tidak ingin Bima maju. Jangan sampai Bima terhambat oleh ulah segelintir orang. Kita harus menciptakan kenyamanan agar investor mau datang. Mari kita kembalikan Bima menjadi Bima “Ma Ntoi", ujarnya dengan tegas.

Pemerintah Kabupaten Bima berkomitmen menindaklanjuti setiap masukan yang disampaikan dalam diskusi guna mewujudkan Bima BERMARTABAT. (Red)








WARTA BIMA,- Pemerintah Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan Ady Mahyudi dan dr. H. Irfan Zubaidy, melakukan peluncuran program unggulan "Selasa Menyapa" yang mengusung tema "Bangkit Bersama Wujudkan Bima Bermartabat" di lapangan Desa Rato Kecamatan Lambu, Selasa (20/5).

Launcing Selasa Menyapa tersebut bertepatan dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke -117 Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2025.

Bupati Bima Ady Mahyudi dalam sambutanya menegaskan bahwa peluncuran program Selasa Menyapa ini, merupakan komitmen kebangkitan lokal untuk menjadikan desa sebagai pusat pelayanan, pusat pembangunan dan pusat pegadaian masyarakat.

"Inilah cara kita mengisi hari kebangkitan nasional dengan aksi kolaborasi dan keberpihakan nyata kepada rakyat," ujarnya.

Bupati Bima mengajak seluruh perangkat daerah, ASN, Kepala Desa, tokoh masyarakat, pemuda dan semua elemen warga untuk sama-sama mengawal dan menghidupkan "Selasa Menyapa" dengan semangat Gotong-royong dan cinta pelayanan.  

"Mari kita sukseskan program strategis ini, kita bangun Desa dengan hati dan kita wujudkan cita-cita besar menuju Bima Bermartabat dan Indonesia Emas 2045 yang dimulai dari.desa," ajak Bupati Ady Mahyudi.

Peluncuran program Selasa Menyapa tersebut ditandai dengan penarikan tirai yang berisi sejumlah kegiatan utama oleh Bupati Bima,  Forkopimda dan pejabat instansi terkait. Dilanjutkan dengan peninjauan seluruh stand/lapak yang didirikan di lokasi upacara.

Acara ini antara lain dihadiri Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo S.IK., M.IK, Anggota DPRD Dapil Sape-Lambu,  Unsur Forkopimda,  Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Ny. Murni Suciyanti, Sekda,  para Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Kementerian Agama, Kabag, Camat dan para Pejabat Struktural, Fungsional dan staf OPD.pada lingkup Pemerintah Kabupaten Bima. (Red)




Kantor Desa Pesa


WARTA BIMA,- Menghadapi Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2025. Pihak panitia bersama jajaran Pemerintah Desa Pesa dan masyarakat setempat, saat ini terus melakukan persiapan terutama berkaitan dengan sejumlah indikator yang dinilai dalam lomba tersebut.

Menariknya, Kantor Kepala Desa Pesa yang sebelumnya didominasi warna Kuning, kini berubah total menjadi warna Biru, karena keberadaan kantor pusat pemerintahan ini juga merupakan salah satu bagian terpenting yang dinilai dalam lomba desa dimaksud.

Sebenarnya, jadwal penilaian oleh Tim Penilai (Juri) Lomba Desa Tingkat Kabupaten Bima untuk Desa Pesa Kecamatan Wawo ini berlangsung pada Selasa 20 Mei 2025. Namun diundur karena bertepatan dengan peluncuran program "Selasa Menyapa" Bupati dan Wakil Bupati Bima di Desa Rato Kecamatan Lambu.

"Jadi jadwal penilaian untuk Desa Pesa ini diundur pada hari Jum,at 23 Mei mendatang," ujar Ketua Panitia Lomba Desa Pesa, M. Tayeb kepada Media ini, Sabtu (17/5).

M. Tayeb

Tayeb yang juga Mantan Kepala TU SMAN 2 Wawo ini menyebut bahwa persiapan yang dilakukan oleh dirinya bersama Pemerintah Desa Pesa dalam menghadapi lomba tingkat Kabupaten Bima tersebut, sampai saat ini sudah mencapai 90 persen. "Kami mempersiapkan lomba ini sudah berjalan satu bulan. Bahkan persiapan itu sekarang sudah hampir final, tinggal fhinisingnya saja," imbuhnya.

M. Tayeb mengaku, sejumlah persiapan yang telah dilakukannya bersama jajaran Pemerintah Desa Pesa tersebut antara lain, pembenahan admimistrasi desa, penataan lingkungan warga seperti perbaikan pagar sekaligus dengan cat baru, pembuatan Pos Kamling, Rumah Sehat dan berbagai persiapan lainya yang berkaitan dengan seluruh indikator yang dinilai dalam lomba desa tingkat Kabupaten Bima tahum 2025.

"Intinya, kami sudah kerja keras dan siap lahir batin menghadapi lomba desa ini. Kami berharap semoga Desa Pesa Kecamatan Wawo bisa meraih juara, sekaligus mewakili Kabupaten Bima pada lomba yang sama di tingkat Propinsi NTB dan bahkan di kancah nasional," pungkasnya. (WB-01)




  






 

MARI themes

Diberdayakan oleh Blogger.